Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HEBOH MOBNAS PROTON, Kepala BKPM Bilang Industri Otomotif Tak Perlu Khawatir

Pelaku industri otomotif nasional diimbau tidak perlu khawatir terkait isu yang beredar soal kerja sama antara Proton dengan PT Adiperkasa Citra Lestari yang disebut sebagai kerja sama pengembangan mobil nasional.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani meninjau fasilitas Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat, di Jakarta, Senin (26/1/2015)./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani meninjau fasilitas Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat, di Jakarta, Senin (26/1/2015)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri otomotif nasional diimbau tidak perlu khawatir terkait isu yang beredar soal kerja sama antara Proton dengan PT Adiperkasa Citra Lestari yang disebut sebagai kerja sama pengembangan mobil nasional.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan hingga saat ini Proton belum terdaftar membangun industri manufaktur, melainkan hanya pada distribusi dengan proses bisnis memasukkan dan memasarkan saja.

"Pemahaman tentang mobil nasional itu juga perlu diluruskan dulu karena bagi BKPM mobil nasional itu sebenarnya kita sdh harus melihat bukan sekadar branding [Proton] tapi bagaimana kandungan lokal yang digunakan," katanya, Senin (9/2/2015).

Menurutnya, setidaknya komponen lokal atau dalam negerinya harus di atas 85%, bahkan 90%. Selain itu, desain dari mobil nasional tersebut harus dilakukan anak bangsa sendiri, tanpa harus menggunakan brand sendiri.

Menurutnya, apapun yang dilakukan bersama proton, bersifat business to business dan merupakan kerja sama yang baik. Jika nanti bisa membangun industry di Indonesia, BKPM mensyaratkan pasar Malaysia juga menjadi salah satu tujuannya.

Terkait PT Adiperkasa Citra Lestari, Franky mengungkapkan tidak pernah ada arahan apapun dari Presiden Joko Widodo untuk mengarahkan investasi di sektor otomotif pada perusahaan tertentu. Presiden, sambungnya, hanya mengarahkan agar investasi meningkat dan hambatan-hambatan yang ada bisa diurai.

Investasi di sektor otomotif, lanjut dia, masih sangat bagus. Bahkan, ada beberapa investor yang akan meningkatkan kapasitas / perluasan investasi. Pihaknya akan mendukung produsen dalam negeri agar meningkatkan ekspor karena negara membutuhkan devisa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper