Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APEL IMPOR MENGANDUNG BAKTERI: Penurunan Permintaan Diprediksi Tak Signifikan

Asosiasi Hortikultura Nasional memperkirakan kasus apel impor berbakteri asal Amerika Serikat tidak akan mengurangi permintaan impor apel secara keseluruhan pada tahun ini.
Pedagang menata buah apel impor yang dijual di Pasar Palasari Bandung, Jawa Barat./Ilustrasi-JIBI-Rachman
Pedagang menata buah apel impor yang dijual di Pasar Palasari Bandung, Jawa Barat./Ilustrasi-JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Hortikultura Nasional memperkirakan kasus apel impor mengandung bakteri asal Amerika Serikat tidak akan mengurangi permintaan impor apel secara keseluruhan pada tahun ini.

Sekjen AHN Ramdansyah Bakir mengatakan kasus apel impor berbakteri memang menimbulkan kekhawatiran di masyarakat untuk menyetop konsumsi apel impor, khususnya dari Amerika Serikat .

Menurutnya, penurunan permintaan impor apel mungkin terjadi, hanya saja tidak akan terlalu signifikan untuk menurunkan secara drastis volume impor apel.

"Saya rasa paranoid hanya berlangsung satu-dua bulan saja, setelahnya akan kembali lagi mengkonsumsi dengan catatan pemerintah menjamin keamanan pangan dari apel yang diimpor," katanya kepada Bisnis, Kamis, (29/1/2015).

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan melarang importasi apel segar jenis Granny Smith dan Gala yang diproduksi Bidart Bros, Bakersfield, California, Amerika Serikat karena diduga terkontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes.

Kementerian Pertanian mencatat volume impor apel mencapai 145.225 ton tahun lalu. Dari jumlah itu, 40.850 ton berasal dari Amerika Serikat.

Namun, mayoritas apel yang diimpor dari Amerika Serikat berjenis washington atau bukan Granny Smith dan Gala. Adapun, bakteri yang dapat mengakibatkan keguguran kandungan pada ibu Hamil tersebut ditemukan pada produk olahan karamel apel, bukan dalam bentuk apel segar.

Ramdansyah menambahkan, Granny Smith dan Gala merupakan jenis apel yang dikonsumsi untuk kelas menengah ke atas atau jarang ditemukan di pasar masyarakat.

Namun, dia mengatakan harus ada koordinasi yang sinergis antar Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk benar-benar memproteksi keamanan pangan dalam negeri, sehingga konsumsi buah yang memang diperlukan untuk tubuh tidak dilupakan.

"Uji sampel buah impor dan hasilnya diumumkan ke publik. Lalu bagaimana tindakan pemerintah terhadap produk impor apel yang baru akan tiba pada Februari nanti? Ini harus clear," katanya.

Dia mengatakan saat ini merupakan momentum untuk mengkonsumsi buah lokal yang lebih segar dan jelas belum terkontaminasi bakteri berbahaya.

"Harapannya supaya impor akan mengecil untuk tahun-tahun berikutnya. Tapi untuk tahun ini tidak akan terlalu turun drastis apalagi bila tidak ada kampanye untuk mendukung buah lokal sekaligus," katanya.

BACA JUGA:
EKSPOR SARANG BURUNG WALET: Ini Daftar Perusahaan yang Disetujui Otoritas China

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper