Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah berencana menawarkan delapan wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi konvensional melalui penawaran langsung dan lelang reguler.
I Gusti Nyoman Wiratmadja, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan empat wilayah kerja akan ditawarkan melalui penawaran langsung dan empat WK lainnya akan ditawarkan melalui lelang reguler.
“Kedelapan wilayah kerja tersebut akan dilelang pada 2015,” katanya dalam Rapat dengar Pendapat dengan Komisi VII, Selasa Malam (20/1/2015).
Empat wilayah kerja yang ditawarkan melalui penawaran langsung yaitu WK Rupat Riau dan Sumatra Utara (offshore), WK North Jabung Riau dan Jambi (onshore), WK Southwest Bengara (onshore), dan WK West Berau Papua Barat (offshore).
Sementara itu wilayah kerja migas yangg ditawarkan melalui tender reguler adalahWest Asri Lampung (offshore), WK Oti Kalimantan Timur (offshore), WK North Adang Sulawesi Barat (offshore), WK Kasuri II Papua (onshore).
Berdasarkan data Kementerian ESDM, jumlah wilayah kerja konvensional terus meningkat tiap tahunnya. Peningkatan terjadi dari 228 wilayah kerja pada 2009 menjadi 320 wilayah kerja pada 1 Juli 2014. Wiratmadja mengklaim kondisi tersebut menunjukkan investor masih tertarik menamkan modal di sektor migas di Indonesia.
Sedangkan wilayah kerja migas non konvensional seperti gas metana batubara (coal bed methane/CBM), saat ini berjumlah 55 wilayah kerja sejak pertama kali ditandatangani pada 2008 silam. Selain itu, penandatanganan pertama kontrak kerja sama shale gas telah dilakukan pada 2013.
Kementerian ESDM mencatat total wilayah kerja konvensional dan non konvensional per 1 Juli 2014 mencapai 320 wilayah kerja dengan rincian 58 wilayah kerja produksi, 22 wilayah kerja pengembangan, dan 240 wilayah kerja eksplorasi.