Bisnis.com, BALIKPAPAN—Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan akan memberikan solusi bagi pengusaha SPBU terkait selisih harga beli dan jual akibat penurunan harga BBM.
Senior Supervisor External Relation Pertamina MOR VI Andar Titi Lestari mengatakan pihaknya memang tak mengeluarkan kebijakan mengenai ganti rugi apabila terjadi penurunan harga BBM.
“Ini kebijakan dari pemerintah, bukan dari Pertamina. Pemerintah menjelaskan bahwa harga minyak bisa berfluktuasi sesuai harga minyak dunia. Kami juga termasuk pengusaha SPBU harus melaksanakan itu,” jelasnya kepada Bisnis dalam pesan singkatnya, Rabu (21/1/2015).
Andar mengatakan para pengusaha SPBU memiliki waktu dua hari guna melakukan persiapan penyesuaian harga sebelum adanya penyesuaian harga BBM.
Andar mengatakan kerugian yang dirasakan pengusaha SPBU adalah masalah business to business antara Pertamina dan SPBU dalam memperoleh win-win solution yaitu memberikan kesempatan kepada pengusaha dengan menebus BBM dengan harga baru dan menjualnya dengan harga lama.
"Misalnya kemarin, Pertamina memerikan kesempatan kepada pengusaha untuk membeli BBM dengan harga baru sejak diumumkan [naik] oleh presiden pada 17 Januari dan menjualnya dengan harga lama sampai berlakunya harga baru tersebut," katanya.
Ketua Hiswana Migas Balikpapan Afiudin Zainal Abidin mengatakan bahwa Pertamina kini tengah mempertimbangkan pergantian rugi bagi pengusaha SPBU yang terlanjur membeli minyak dengan harga lama.
Namun, penggantian tersebut hanya berlaku pada stok minyak yang telah dibeli yang masih berada di depot Pertamina dan sisa stok minyak yang ada di tanki SPBU.
“Itu sedang dirundingkan, kelihatannya akan diganti. Tapi ya harus jujur pengusahanya, berapa sisa volume yang ada di tanki SPBUnya,” tukasnya.
