Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Didesak Perkuat Hilirisasi Karet

Pemerintah diminta memperkuat hilirisasi karet guna memenuhi permintaan dalam negeri serta mendongkrak pasar ekspor.
Pemerintah diminta memperkuat hilirisasi karet guna memenuhi permintaan dalam negeri serta mendongkrak pasar ekspor./JIBI
Pemerintah diminta memperkuat hilirisasi karet guna memenuhi permintaan dalam negeri serta mendongkrak pasar ekspor./JIBI

Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah diminta memperkuat hilirisasi karet guna memenuhi permintaan dalam negeri serta mendongkrak pasar ekspor.

Penasihat Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) Jawa Barat Iyus Supriatna pesimistis permintaan dalam negeri mampu tercapai apabila pemerintah tidak menggenjot hilirisasi karet.

Dia beralasan hilirisasi penting dilakukan karen selama ini produktivitas karet dalam negeri sangat minim di bawah 1 ton hektare per tahun. Padahal, idealnya produktivitas karet mencapai 1,5 ton hingga 2 ton per ha per tahun.

Menurutnya, kondisi tersebut dipicu akibat tanaman karet yang sudah menua sehingga tidak lagi berproduktivitas secara maksimal.

“Produksi karet di Jabar saat ini hanya sekitar 57.000 ton per tahun dengan luas lahan sekitar 36.000 ha,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (20/1/2015).

Menurutnya, pemerintah harus memulai hilirisasi dari peremajaan perkebunan karet dengan klon unggul yang direkomendasikan Balai Penelitian Karet Indonesia.

Selanjutnya, pemerintah mendorong perluasan areal perkebunan hasil kerja sama antara petani dengan pihak swasta serta Perhutani yang memiliki areal perkebunan luas yang masih bisa dimanfaatkan.

“Kami pernah mencoba menanam karet yang bekerja sama dengan Perhutani pada 2007 di Sukabumi dan hasilnya cukup bagus. Tingkat produktivitas karet setelah dipanen mencapai 1-1,5 ton per ha,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper