Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Pertamax Naik 325% di Jatim

PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V melaporkan terjadinya tren lonjakan konsumsi Pertamax sebesar 325% di Jawa Timur, menyusul penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) per 2 Januari 2015.

Bisnis.com, SURABAYA—PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V melaporkan terjadinya tren lonjakan konsumsi Pertamax sebesar 325% di Jawa Timur, menyusul penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) per 2 Januari 2015.

“Konsumsi Pertamax naik 325%, sejak harganya turun menjadi Rp8.800/liter dari Rp10.300/liter. Ini memicu peningkatan konsumsi, apalagi selisihnya dengan Premium hanya Rp1.200/liter,” ungkap Kepala Humas Pertamina MOR V Heppy Wulansari, Rabu (14/1/2015).

Namun, turturnya, peningkatan volume Pertamax sepanjang bulan ini tidak terlalu signifikan atau hanya 6% dibandingkan volume Premium sebesar 11.296 kl/hari di Jawa Timur dan 15.524 kl/hari di regional Jatim, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Sementara itu, peningkatan angka konsumsi Premium di Regional V justru tercatat tidk signifikan, yaitu hanya 1%. Untuk di Jawa Timur saja, kenaikan pembelian Premium hanya terdata sebesar 0,3%.

Konsumsi Premiun tertinggi berasal dari Jawa Timur, khususnya dari Surabaya. Adapun, untuk Pertamax, angka pembelian tertinggi sejak harga BBM turun justru terjadi di Denpasar, Bali.

“Peralihan pola konsumsi dari Premium ke Pertamax sejak harga BBM turun memang terjadi, tapi jumlahnya relatif kecil. Masih terbilang normal. Untuk mengetahui pergerakannya, kita harus tunggu perubahan harga pada periode berikutnya [Februari],” kata Heppy.

Dia memprediksi apabila selisih harga Pertamax pada bulan depan semakin melebar dibandingkan dengan Premium, maka kemungkinan besar konsumsi BBM akan kembali terkonsentrasi pada jenis Premium. “Yang jelas selisihnya tidak akan sebesear tahun lalu, yang mencapai di atas Rp2.500/liter.”

Sementara itu, Pertamina MOR V turut mencatat pergerakan angka konsumsi solar bersubsidi masih terbilang normal, yaitu sekitar 5.300 kl/hari di Jawa Timur dan 6.980 kl/hari di regional V.

“Jadi, stok BBM di regional V masih aman. Mayoritas suplai Pertamax kami ambil dari kilang Balongan dan masih cukup untuk 15,3 hari ke depan, sedangkan Premium untuk 10 hari, dan solar untuk 10,2 hari,” jelas Heppy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper