Bisnis.com, JAKARTA - Motif atau pattern dalam furniture yang digunakan bisa menjadi alternatif membangun suasana di rumah. Berbagai motif tersedia di pasaran dari mulai garis horizontal, vertikal, zigzag, polkadot, bunga hingga motif macam. Semua motif ini bisa diaplikasikan ke dalam furniture.
Salah satu motif yang bisa Anda coba padukan dalam ruangan adalah motif islamic geometric. Motif ini berangkat dari sebuah mathematical art yang kemudian berkembang menjadi motif geometri.
Sylvie Arizkiany Salim dan suaminya, Romy Rahmana menjadi salah satu desainer interior yang mengembang motif ini menjadi furniture bergaya modern. "Motif islamic geometric sudah ada sejak seniman muslim membuat arsitektur islam," tutur Sylvie.
Islamic geometric merupakan salah satu dari tiga kategori yang ada dalam islamic pattern. Dua lainnya adalah kaligrafi yang sering dijumpai di dalam masjid dan islamic yang bisa dilihat dalam dekorasi yang menggunakan sulur atau bunga.
Untuk geometrik, pola ini hadir melalui pembagian sudut dari lingkaran yang dari dari setiap perpotongan garisnya dapat ditarik menjadi pola-pola tertentu. Motif ini bisa diaplikasikan ke dalam berbagai jenis furniture, salah satunya adalah kursi.
Sylvie membuat sebuah kursi menggunakan bahan rotan sintetis yang dianyam menjadi sebuah kursi bermotif islamic geometric. Kursi berbahan rotan sintetis berwarna putih ini dipadukan dengan rangka yang terbuat dari aluminium sehingga menampilkan kesan ringan dan modern dari bentuknya.
Untuk bagian kakinya, digunakan kayu jati solid yang dipertahankan teksturnya untuk menambah kesan sederhana dan natural. Pemilihan material rotan sintetis untuk furniture dalam rumah bisa dijadikan sebagai pilihan karena cara merawat dan membersihkannya yang praktis. Kursi cukup disemprot dengan air kemudian dilap hingga bersih.
Kursi ini bisa dipadukan dengan meja berbahan akrilik dengan motif yang serupa. Salah satu sudut meja akrilik ini memiliki motif islamic geometric yang dipotong dengan teknologi laser cutting.
Untuk penggunaan warna sendiri, meja ini disesuaikan dengan kursi yakni warna putih. Material akrilik ini dipilih agar terkesan ringan. Meja dengan bahan kuningan atau kayu yang dilengkapi dengan ukiran tentunya lebih menampilkan kesan klasik.
Menurut Sylvie, pemilihan material ini disesuaikan dengan target pasar mereka yakni keluarga muda dengan rumah yang minimalis. Kesan ringan dan sederhana namun tetap modern dirasa sesuai untuk furniture rumah atau apartement minimalis.
Untuk melengkapinya, bisa juga digunakan bantal hias yang serupa. Sarung bantal hias ini sudah didesain dengan islamic geometric namun dengan pilihan warna yang pop.
Beberapa warna yang digabungkan menjadi satu seperti magenta dengan unsur cyan atau sebaliknya. Warna pop ini mewakili ciri khas keluarga muda saat ini yang cenderung menyukai warna cerah. Bantal hias ini tentunya melengkapi kursi dan meja yang dibuat dengan warna putih.
Sylvie mengharapkan adanya motif islamic geometric dalam ruangan melalui furniture tidak hanya dekoratif dan fungsional tetapi juga edukatif. Nilai edukatif ini bisa didapatkan dari motif geometrik yang bisa mengundang diskusi dan menambah hangat suasana ruang keluarga.