Bisnis.com, SIDOARJO - Keluarga penumpang pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang dilaporkan hilang pada Minggu (28/12/2014) mulai berdatangan memenuhi posko krisis atau Crisis Centre terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya, di Sidoarjo.
Oliver Wibisono (20), salah satu kerabat penumpang bernama Elisabeth Youvita (20) mengatakan bahwa dirinya sempat melakukan kontak terakhir dengan Elisabeth pada Sabtu (27/12/2014) malam melalui ponselnya.
"Dia sempat pamit kalau mau berlibur ke Singapura dengan keluarganya. Mereka mau merayakan tahun baru di sana, dan rencananya kembali ke Surabaya pada 5 Januari 2014," ujarnya saat ditemui Bisnis di Posko Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Minggu (28/12/2014).
Menurut Oliver yang merupakan teman kuliah Elisabeth di Universitas Petra itu, Elisabeth berangkat bersama 5 orang keluarganya. Bahkan berdasarkan daftar check in penumpang, Elisabeth dan keluarganya datang dan check in lebih awal.
"Keluarga Elisabeth lainnya masih dalam perjalanan ke sini (posko), dan beberapa sudah di dalam untu melapor. Kami akan menunggu di sini sampai ada kabar berikutnya," imbuh Oliver.
Dari pantauan Bisnis di posko Terimal 2 Juanda, sebagian keluarga dan kerabat penumpang yang tengah menunggu informasi keberadaan pesawat tampak tenang. Namun tak jarang juga yang nampak histeris saat membaca daftar nama penumpang.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Juanda Trikora Harjo mengatakan pihaknya telah menyiapkan layanan dan fasilitas bagi keluarga penumpang di posko krisis tersebut.
"Kami akan berusaha memberikan informasi secepat mungkin kepada keluarga terkait peristiwa ini," ujarnya.
Diketahui, pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501 itu berangkat dari Juanda pada pukul 05.36 dan hilang kontak sekitar pukul 07.14 atau setelah terbang selama 1 jam 15 menit.
Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang, yang terdiri dari 16 anak-anak, 1 bayi, 68 wanita dan 70 orang pria, dengan berat bagasi 1.305 Kg. Pesawat itu dikemudikan oleh Kapten Iriyanto.
