Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir biaya untuk memproduksi tanaman padi per hektare mencapai Rp12,7 juta atau mencapai 73,84% dari total nilai produksi Rp17,2 juta.
"Untuk padi sawah, biaya yang dikeluarkan itu 73,84% untuk satu musim tanam per hektare, dengan total nilai produksi sebesar Rp17,2 juta," kata Kepala BPS Suryamin, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Suryamin mengatakan, dari hasil menanam padi sawah yang sebesar Rp17,2 juta tersebut, biaya untuk produksi Rp12,7 juta, di mana rasio untuk biaya produksi dengan total nilai produksi adalah 73,84%.
"Itu bisa dipergunakan sebagai ukuran efisiensi, semakim kecil rasionya maka semakin efisien. Untuk tanaman padi sawah, komponen biaya yang paling tinggi adalah upah pekerja dan jasa pertanian yang mencapai 48,23% dari total biaya," ucap Suryamin.
Sementara untuk tanaman padi ladang, total biaya per musim sebesar Rp7,8 juta atau sebesar 76,47% dari total nilai produksi yang sebesar Rp10,2 juta untuk tiap hektare.
Dengan biaya produksi sebesar Rp7,8 juta tersebut, sebanyak 62,36% pengeluaran itu dipergunakan untuk upah pekerja dan jasa pertanian, atau setara dengan Rp4,9 juta.
Tanaman lainnya adalah jagung, di mana total nilai produksi tercatat sebesar Rp12 juta dengan biaya produksi sebesar Rp9,1 juta atau sebanyak 75,83% . Dari total biaya produksi tersebut, sebanyak 44,93% dipergunakan untuk biaya upah pekerja dan jasa pertanian.
"Sementara untuk kedelai, nilai produksi sebesar Rp9 juta untuk musim tanam per hektare, dan biaya yang dikeluarkan Rp9,1 juta," ungkap Suryamin.
Untuk biaya produksi kedelai yang mencapai Rp9,1 juta tersebut, biaya yang paling besar adalah untuk upah pekerja dan jasa pertanian sebesar 44,82% dan biaya sewa lahan sebesar 35,64%.
"Usaha tanaman padi sawah memiliki tingkat provitabilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanaman padi ladang, jagung dan juga kedelai," tutur Suryamin.