Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan akan memfokuskan pelatihan dan pembinaan pemuda guna mengurangi angka pengangguran.
Berdasarkan data BPS, per Februari 2014, tingkat pengangguran berada di angka 5,7% atau sebesar 7,15 juta jiwa yang terdiri dari lulusan SD 2,12 juta, SLTP 1,69 jt, SLTA 1,89 juta, SMK 0,85 juta, diploma 0,20 juta, dan universitas 0,40 juta.
"Komitmen pemerintah terhadap penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda ini dilakukan dengan mengupayakan penciptaan lapangan kerja [job creation, baik sektor ketenagakerjaan formal maupun informal," kata Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Jumat (12/12/2014).
Penanggulangan pengangguran usia muda, sambung Hanif, sudah menjadi isu global yang harus menjadi perhatian semua pihak, baik lintas kementerian sebagai instansi pembina masing, masing sektor, pemeritnah daerah maupun dunia usaha.
"Selama ini, lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan, terutama swasta, belum mampu menyesuaikan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Karena itu, banyak lowongan pekerjaan yang tidak terisi akibat tidak adanya link and match," jelasnya.
Salah satu solusi mengurangi angka pengangguran, menurut Hanif, adalah menyesuaikan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja yang berusia muda dengan pasar kerja.
"Pemerintah terus menggalakkan peran 14 Balai Latihan Kerja (BLK )milik Kemenaker dan 261 unit BLK milik pemda provinsi, kabupaten, dan kota yang ada di seluruh Indonesia," ujarnya.