Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Topang Peningkatan Produksi, Bio Farma Bangun Gedung Baru

PT Bio Farma (Persero) tengah menambah bangunan baru untuk menunjang peningkatan kapasitas produksi vaksin yang dalam tiap prosesnya dituntut melakukan validasi kepada WHO.
Vaksin Bio Farma. Perseroan bangun gedung baru untuk topang peningkatan produksi/Bisnis
Vaksin Bio Farma. Perseroan bangun gedung baru untuk topang peningkatan produksi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG—PT Bio Farma (Persero) tengah menambah bangunan baru untuk menunjang peningkatan kapasitas produksi vaksin yang dalam tiap prosesnya dituntut melakukan validasi kepada WHO.

“Investasinya itu lama dan masih dalam perhitungan. Untuk satu bangunan saja, prosesnya lebih dari satu tahun karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Harus divalidasi. Belum lagi mesinnya,” tutur Corporate Secretary Bio Farma Rahman Rustan, Rabu (3/12/2014).

Berdasarkan kalkulasi Bio Farma, untuk proses downstream atau tahap akhir pembuatan vaksin, proses pembangunan infrastruktur mencapai sekitar satu tahun. Sedangkan untuk upstream, atau proses hulu dibutuhkan waktu sekitar dua tahun.

Bio Farma mencatat total kapasitas produksi vaksin saat ini mencapai 1,8 miliar dosis. Dengan tidak adanya peningkatan yang signifikan untuk kebutuhan vaksin nasional, badan usaha milik negara ini menyokong kebutuhan vaksin negara lain.

Captive untuk program imunisasi relatif tidak ada peningkatan. Sekitar 4,5-5 juta bayi, 27 juta anak usia sekolah, dan 12-15 juta wanita usia subur, masing-masing per tahun, itulah yang harus kami penuhi terlebih dahulu,” sebut Rahman.

Dia menuturkan setelah perseroannya menunaikan kewajiban memenuhi program imunisasi nasional, Bio Farma menyuplai vaksin ke negara lain yang tidak punya pabrik vaksin. “Sisa kapasitas, kami bantu negara lain. Tapi malah nilai ekspor kita 60% dari total omzet.”

Sementara terkait laba bersih, produsen vaksin warisan kolonial Belanda ini menargetkan peningkatan laba bersih sebesar 12% untuk tahun depan, lebih rendah dari perkiraan peningkatan tahun ini dan tahun lalu yang mencapai 40%.

“Tahun ini belum berakhir, sehingga belum diaudit. Laba bersih tahun lalu [2013] sekitar Rp500 miliar, tahun sebelumnya Rp380 miliar, ada kenaikan lebih dari 40%. Target tahun ini kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper