Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015: Indonesia Dinilai Belum Punya Strategi

Meski berpotensi sebagai basis produksi sekaligus basis pasar dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 mendatang, namun Indonesia belum memiliki strategi yang jeas dalam menghadapi kondisi tersebut.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Meski berpotensi sebagai basis produksi sekaligus basis pasar dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 mendatang, namun Indonesia belum memiliki strategi yang jeas dalam menghadapi kondisi tersebut.

Demikian dikemukakan ekonom Hendri Saparini dari Center of Reform on Economics (CORE) dalam acara Focus Group Discussion bertema “Peran Penting Daerah dalam Memenangi Persaingan MEA 2015 di Gedung DPD, Selasa (2/12/2014).

Hendri menyebutkan dalam menghadapi persaingan pada era MEA, Indonesia harus memiliki strategi dengan menetapkan sektor prioritas. Apalagi, ujarnya, saat ini neraca pedagangan Indonesia masih dalam kondisi defisit  dalam menghadapi persaiangan pada lingkungan MEA.

“Untuk itulah pemerintah pusat dan daerah perlu menetapkan sektor prioritas melihat pelajaran dari beberapa negara Asea. Hendri menyontohkan Malaysia yang memilih sektor jasa kesehatan dan pariwisata sebagai prioritas dalam MEA. Sedangkan Thailand memilih jasa pendidikan dan pariwisata dalam memenagkan MEA.

Pengusaha Thailand saja, kata Hendri, sudah lama menjadikan Indonesia sebagai pasar negara itu termasuk di bidang pendidikan. Alasannya Thailand yakin Timor Leste, Vietnam, Laos dan negara berkembang lainnya akan belajar ke Thailand. Untuk itu negara tersebut mendatangkan guru-guru dan pengajar dari Indonesia.

“Jadi, meski Thailand mengalami devisit neraca perdagangan, namun menutupinya dengan melakukan pengembangan pariwisata di antaranya dengan pendidikan tersebut,” ujar Hend.

Menurut Hendri, langkah itu merupakan salah satu strategi yang dijalankan agar ada keseimbangan dengan defisit neraca perdagangan tersebut. Dengan demikian masyarakat Thailand masih mampu mengambil manfaat bersama dari kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan.

Selain itu, Thailand menanamkan modalnya pada sektor pertanian di Myanmar agar bisa melakukan ekspor ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Sedangkan Laos dengan jumlah penduduk tujuh juta jiwa kini sedang membangun pembangkit listrik tenaga air.

“Jadi, tugas DPD RI adalah membuat keseimbangan perekonomian (balance) terhadap kebijakan masyarakat ekonomi ASEAN saat ini,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper