Bisnis.com, JAKARTA—Para pengembang Singapura yang tengah berjuang menjual apartemen di dalam negeri memborong properti di luar negeri sehingga membuat negara kota itu menjadi investor asing regional terbesar tahun ini.
Sejumlah perusahaan termasuk City Developments Ltd. (CIT) dan Keppel Land Ltd. (KPLD) menanamkan modalnya sebesar US$2,32 miliar di pasar luar negeri selama sembulan bulan hingga September. Nilai tersebut tercatat naik tiga kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.
Menurut data dari Real Capital Analytics Inc., sebuah perusahaan riset yang mengkhususkan diri di bidang investasi properti komersial, investasi Singapura di luar negeri itu merupakan yang terbesar dalam delapan tahun.
Para pengembang Singapura mengincar properti luar negeri setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menekan harga properti. Kebijakan itu menyebabkan harga tempat hunian anjlok selama empat kuartal berturut-turut atau yang terlama sejak 2009.
“Banyak negara Asia seperti Singapura menghadapi kebijakan yang tidak menguntungkan di dalam negeri sehingga mereka membelinya di pasar negara Barat dengan keuntungan yang tinggi selain tengah terjadi pemulihan pasar properti,” ujar Terence Tang, managing director Asia pada Colliers International sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (1/12/2014).