Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terminal Internasional Teluk Lamong Segera Beroperasi

Operasional dermaga internasional Terminal Teluk Lamong dilaksanakan 2 bulan mendatang menyusul keberhasilan operasional bongkar muat peti kemas di dermaga domestik.

Bisnis.com, SURABAYA—Operasional dermaga internasional Terminal Teluk Lamong dilaksanakan 2 bulan mendatang menyusul keberhasilan operasional bongkar muat peti kemas di dermaga domestik.

Direktur Operasional dan Teknik PT Terminal Teluk Lamong Agung Kresno Sarwono mengatakan pelayaran internasional yang kini sandar di terminal Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) akan berpindah ke Teluk Lamong.

“Internasional mayoritas dari eks BJTI seperti COSCO dan diharapkan bisa Januari dengan jadwal mingguan karena mereka ke Singapura biasanya,” katanya di sela-sela operasional komersial perdana Terminal Teluk Lamong dermaga domestik, Rabu (12/11/2014).

Operasional perdana di Teluk Lamong melibatkan kapal Intan Daya 4 milik PT Maskapai Pelayaran Pulau Laut. Kapal rute Surabaya-Jakarta-Perawang (Pekanbaru)-Surabaya ini menurunkan peti kemas 156 TEUs dan memuat 134 TEUs.

Kapal ini sedianya bersandar dua kali dalam sebulan di dermaga Domestik Teluk Lamong – yang dilengkapi 3 ship to shore crane (STS Crane). Sedangkan dua STS terpasang di dermaga internasional yang dijadwalkan Januari beroperasi.

Agung menguraikan kendala gudang menyebabkan respons pelayaran domestik lambat dibandingkan internasional. Baru satu maskapai bersedia sandar dengan jadwal 2 kali dalam sebulan.

“Domestik sering menggunakan depo pelayaran, sebagian besar di Perak sehingga jauh. Ini jadi pertimbangan domestik. Tapi mereka mulai bangun depo di sekitar Teluk Lamong,” jelasnya.

Menurutnya kendala jarak tersebut menjadikan pelayaran domestik belum memanfaatkan Teluk Lamong. Jarak Tanjung Perak-Teluk Lamong sekitar 2 kilometer. Persoalan jarak menjadikan efisiensi waktu terminal baru belum memberi nilai tambah dibandingkan bongkar-muat di Tanjung Perak.

Commercial Director Pelayaran Pulau Laut Hamdan Yasin mengatakan bila menggunakan terminal di Tanjung Perak bongkar muat memerlukan waktu 24 jam. Sedangkan di Teluk Lamong memerlukan 8-10 jam.

“Tarif sama dengan di TPS [Terminal Petikemas Surabaya] akan tetapi waktu menjadi nilai tambah,” katanya di sela-sela bongkar-muat peti kemas kapal Intan Daya 4.

Hamdan menjelaskan dengan selisih waktu maka efisiensi lebih besar karena biaya kapal US$2.500-US$3.000 per jam bisa berkurang. Sedangkan tarif penanganan kontainer (container handling charge) Rp61.000 per boks sama seperti di Terminal Petikemas Surabaya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper