Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Indonesia Joko Widodo mengajukan total lima development goods dalam pertemuan antar pemimpin negara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yaitu kepala sawit, karet alam, rotan, kertas, dan produk perikanan.
Development goods yaitu produk-produk domestik yang mendukung jalannya proses perwujudan pembangunan berkelanjutan dan inklusif. Jika kemudahan perdagangan kelima produk itu disepakati, akan sangat membantu pemerintah dalam mengupayakan pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan petani, dan pembangunan perdesaan.
“Seperti diketahui, 50% dari total produksi minyak kelapa sawit dihasilkan oleh 6,7 juta petani. Sementara itu, sekitar 4 juta petani memproduksi 68% total karet alam nasional,” ungkap siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (12/11/2014).
Dalam pertemuan sesi Retreat yang digelar Selasa (11/11/2014) tersebut, pemimpin negara-negara APEC memang mendiskusikan mengenai integrasi perekonomian kawasan Asia-Pasifik, dan masingmasing negara dipersilakan mengajukan komoditas development goods.
Merujuk pada visi Jokowi untuk meningkatkan konektivitas melalui jalur laut, bekas Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengajak pemimpin negara-negara kawasan untuk mulai membangun dan menghubungkan pelabuhan-pelabuhan lautnya dengan Indonesia.