Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSKS: Produktivitas Penggunaan Dana Bantuan Diragukan

Produktivitas penggunaan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) patut dipertanyakan mengingat belum adanya sistem yang memastikan bantuan itu diperuntukkan bagi sektor produktif, bukan konsumtif.
 Warga menunjukkan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat./Antara
Warga menunjukkan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Produktivitas penggunaan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) patut dipertanyakan mengingat belum adanya sistem yang memastikan bantuan itu diperuntukkan bagi sektor produktif, bukan konsumtif.

"Saat sudah ditransfer ke rekening penerima, maka keluarga penerima berhak sepenuhnya atas dana bantuan tersebut dan berhak memutuskan penggunaannya," kata Kepala Departemen Komunikasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Ruddy Gobel pada Bisnis, Selasa (4/11/2014).

Namun, sambung Ruddy, pemerintah tetap menghimbau agar masyarakat menyisihkan sebagian dana bantuan senilai Rp200.000 per bulan itu dalam rekening dan digunakan secara produktif, seperti pemenuhan kebutuhan pokok.

Walau begitu, ternyata hanya sebagian kecil rumah tangga sasaran (RTS) yang tetap menyimpan atau menyisakan dana bantuan itu. Group Head e-Banking Bank Mandiri Rahmat B Triaji menyebutkan dari 600 RTS penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)-Kartu yang harus dimiliki RTS untuk mendapatkan PSKS-yang dibagikan di Jakarta Senin (3/11), 90% atau 542 RTS menarik dana simpanannya.

Adapun dari 542 RTS itu 75% menarik seluruh dana simpanannya, yakni senilai Rp400.000. Hanya 25% masih menyisakan simpanan di rekeningnya. Untuk tahap pertama ini pemerintah memang membagikan PSKS selama 2 bulan terakhir tahun ini dan bisa diambil sekaligus.

Alih-alih membagikannya secara tunai seperti program kompensasi sebelumnya, kali ini pemerintah melalui Bank Mandiri memberikan masyarakat rekening untuk dapat menyimpan dan menarik uangnya sesuai kebutuhan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper