Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Tahun Jokowi, Anggaran Kartu Indonesia Sehat Rp361 Triliun untuk 92 Juta Peserta JKN

Presiden Jokowi mengatakan upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah tersebut telah memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato terkait Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Antara/Aditya Pradana Putra
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato terkait Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Antara/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung terkait 10 tahun kepemimpinannya, di mana sudah banyak masyarakat dengan ekonomi bawah mendapatkan akses kesehatan

Jokowi mengatakan upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah tersebut telah memberi manfaat luas bagi masyarakat. Salah satunya adalah anggaran Kartu Indonesia Sehat (KIS) senilai Rp361 triliun, selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per tahun. 

“Mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia [mendapatkan manfaat],” tutur Jokowi dalam pidatonya dalam Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Jumat (16/8/2024). 

Tidak hanya sampai disitu, Jokowi juga menyinggung program pendidikan dalam masa kepemimpinannya. Dia menyebut anggaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebanyak Rp113 triliun selama 10 tahun telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia. 

Jokowi mengatakan program keluarga harapan dengan anggaran Rp225 triliun selama 10 tahun juga telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.

Selanjutnya, sebanyak Rp60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama lima tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas. Pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama,” kata Jokowi. 

Sebelumnya, Jokowi juga menyingung Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat dari pandemi Covid-19, bahkan terus bertumbuh. Menurunya pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga di atas 5%, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat. 

“Wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku justru mampu tumbuh di atas 6% dan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20%,” katanya. 

Jokowi mengatakan inflasi juga terkendali di kisaran 2–3% saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200%. 

“Angka kemiskinan ekstrem mampu kita turunkan dari sebelumnya 6,1% menjadi 0,8% di tahun 2024. Angka stunting mampu kita kurangi dari sebelumnya 37,2% menjadi 21,5% di tahun 2023. Tingkat pengangguran juga mampu kita tekan,” ungkap Jokowi. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper