Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi dalam Pidato Kenegaraan: Pembangunan Smelter Kerek Pendapatan Negara Rp158 Triliun

Selain kenaikan pendapatan negara, Jokowi menuturkan adanya terbukanya banyak lapangan kerja dari pembangunan smelter dan industri pengolahan.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato terkait Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Antara/Aditya Pradana Putra
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato terkait Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Antara/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan adanya peningkatan pendapatan negara Rp158 triliun selama 8 tahun dari pembangunan smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga.

Selain kenaikan pendapatan negara, Jokowi menuturkan adanya terbukanya banyak lapangan kerja dari pembangunan smelter dan industri pengolahan.

“Alhamdulillah, sampai saat ini telah terbangun smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja,” kata Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan DPR, Jumat (16/8/2024).

Jokowi menuturkan, saat ini pemerintahan yang dipimpinnya berhasil mengambil kembali aset yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing.

Aset aset seperti tambang yang dikelola oleh Freeport, lapangan minyak di Blol Rokan, dan aset di pertambangan Newmont yang berada di Nusa Tenggara Barat.“Alhamdulillah, semua itu bisa kita ambil alih kembali,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan Indonesia saat ini juga terus meningkatkan penggunaan energi bersih atau energi hijau.

Apalagi, Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 GW, yang berasal dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut, dan bio energi.

“Kita terus konsisten mengambil bagian dalam langkah dunia melakukan transisi energi secara hati-hati dan bertahap. Transisi energi yang ingin kita wujudkan adalah transisi energi yang berkeadilan, yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat,” ucap Jokowi.

Sebagaimana diketahui, pada 16 Agustus setiap tahunnya, presiden akan membacakan nota keuangan dalam forum Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD. Tak terkecuali pada tahun ini, yang akan menjadi nota keuangan terakhir Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Masa jabatan pemerintahan Jokowi akan berakhir 20 Oktober 2024. Dia akan membacakan nota keuangan sekaligus Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 yang akan dijalankan pemerintah presiden terpilih 2024—2029 Prabowo Subianto di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (16/8/2024). 

Lalu, apa itu nota keuangan? Dilansir dari djpb.kemenkeu.go.id pada Kamis (15/8/2024), secara sederhana nota keuangan adalah dokumen yang menjelaskan dan menjabarkan RAPBN tahun depan. 

Dalam nota keuangan, dijelaskan rencana keuangan dan kebijakan fiskal yang akan dijalankan oleh pemerintah dalam satu periode anggaran yaitu 1 Januari—31 Desember


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper