Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat inflasi sepanjang 2014 diperkirakan mencapai 6,3% jika pemerintah jadi menaikkan harga bahan bakar minyak pada November tahun ini.
Hasil riset tim Kresna Securities memperkirakan harga BBM akan dinaikkan pada minggu ketiga November 2014, dengan kenaikan sebesar Rp2.000/liter. Dengan demikian, inflasi bulan tersebut naik ke angka 5,9% dari 4,7% pada Oktober 2014.
“Secara rasional, pemerintah seharusnya hanya menaikkan harga BBM sebesar Rp2.000/liter, bukan Rp3.000/liter, karena dampak terhadap inflasi akan lebih tertahankan, yakni 6,3% pada 2014 dan 6,5% pada 2015,” jelas hasil riset Kresna Securities yang diterima Bisnis.com, Selasa (4/11/2014).
Jika harga BBM dinaikkan sebesar Rp3.000/liter, tim Kresna Securities memperkirakan inflasi 2014 berkisar 8,7%, dan 2015 sebesar 6,5%. Patut pula dicatat bahwa harga minyak hingga saat ini telah terkoreksi 24,8% dari puncaknya pada Juni 2014 yang senilai US$107,3/barel.
“Kami meyakini penaikan harga BBM akan diikuti oleh kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi, dan sangat mungkin disusul penaikan lanjutan di masa mendatang,” kata tim riset tersebut.