Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor nonmigas Indonesia mencapai US$12,7 miliar pada September 2014 atau meningkat 6,5% dibandingkan dengan Agustus.
"Ekspor nonmigas September menguat dan mendorong optimisme karena pertumbuhannya meningkat 6,5% dibandingkan dengan bulan lalu," kata Menteri Perdagangan Rahmat Gobel di Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Sementara itu, ekspor migas mencapai US$2,6 miliar dari total ekspor September sebesar US$15,3 miliar.
Rahmat menyebutkan ekspor migas meningkat 0,9% dibandingkan dengan bulan lalu atau 8,6% dibandingkan dengan tahun lalu. "Neraca perdagangan nonmigas surplus US$758,8 juta dari US$489,6 juta bulan sebelumnya," ujar dia.
Meskipun demikian, peningkatan ekspor juga diikuti dengan peningkatan impor sehingga neraca perdagangan nasional pada September 2014 defisit US$270,2 juta.
Komoditas ekspor nonmigas yang meningkat antara lain bijih, kerak, abu logam, perhiasan atau permata, kayu dan barang dari kayu. Ekspor bijih, kerak dan abu logam meningkat 57,8%, sementara perhiasan dan permata meningkat 25,8% dan kayu serta barang dari kayu tumbuh 21,1% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Ekspor produk manufaktur pun meningkat, seperti mesin atau pesawat mekanik dengan kenaikan 11,1%, barang-barang rajutan 16,5% dan pakaian jadi bukan rajutan meningkat 14,2%.
Selain itu, tulis Antara, ekspor ke emerging market meningkat secara signifikan, seperti ekspor ke Australia tumbuh 49 persen dibanding bulan lalu, Pakistan meningkat 19,7% dibanding bulan lalu, Arab Saudi meningkat 4,7%, dan Uni Emirat Arab meningkat 4,4%.
Nilai ekspor selama Januari-September 2014 yang mencapai US$132,7 miliar 0,9% dibanding tahun lalu. Total nilai ekspor terdiri dari ekspor migas sebesar US$23,4 miliar dan ekspor nonmigas sebesar US$109,3 miliar.
Rahmat menyatakan akan berkoordinasi dengan kementerian-kementerian lain yang terkait demi mendorong terus peningkatan ekspor untuk berbagai komoditas, seperti hasil bumi, hasil laut dan manufaktur.
Ekspor Nonmigas Indonesia Meningkat 6,5%
Ekspor nonmigas Indonesia mencapai US$12,7 miliar pada September 2014 atau meningkat 6,5% dibandingkan dengan Agustus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
10 jam yang lalu