Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla diminta memberikan perhatian serius terhadap sektor perkebunan teh rakyat mengingat produksinya yang terus merosot.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPD RI Irman Gusman saat menemui Dewan Teh Indonesia. Menurut Irman, hingga saat ini sektor perkebunan teh rakyat masih belum mendapatkan dukungan maksimal dari pemerintah.
Harusnya, pemerintah melalui kementeriannya harus ikut menguatkan posisi Indonesia sebagai negara terbesar produsen teh dunia.
Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-4 sebagai negara yang memproduksi teh terbesar di dunia setelah China, India, dan Srilanka.
“Mudah-mudahan di era pemerintahan Jokowi lahir kebijakan yang berpihak kepada petani teh,” kata Irman dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (22/10).
Ketua Umum Dewan Teh Indonesia Rachmat Badruddin menambahkan perkebunan teh yang dikelola oleh rakyat jumlahnya kian menipis.
“Perkebunan teh sebagian besar dikelola oleh badan usaha milik negara dan perusahaan-perusahaan swasta.”
Rachmat mengungkapkan selama 10 tahun terakhir, kebun teh rakyat yang dibabat mencapai sekitar 30.000 hektare. Saat ini, lahan kebun teh yang ada di Pulau Jawa dan Sumatera sekitar 120.000 hektare dengan produksi 130 ton per tahun.
Dengan demikian, lanjut Rachmat, produksi teh Indonesia saat ini terus merosot. Kondisi perkebunan teh Indonesia tengah ‘tidur’ lantaran permintaan teh nasional terus menurun jika dibandingkan penawarannya.
“Petani teh Indonesia sangat berharap dukungan dari pemerintah untuk menghidupkan kembali semangat perkebunan teh Indonesia,” katanya.
Jokowi-JK Diminta Serius Perhatikan Petani Teh
Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla diminta memberikan perhatian serius terhadap sektor perkebunan teh rakyat mengingat produksinya yang terus merosot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ashari Purwo Adi N
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Belum Ada Satu Bulan, Ada yang Serok Lagi Saham GOTO
1 hari yang lalu
Peluang Akumulasi Saham di Balik Penurunan Indeks BUMN
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu