Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pebisnis Forwader Desak Pembangunan Infrastruktur KA di Pelabuhan Priok

Pebisnis forwarder mendesak PT. Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan infrastruktur angkutan KA hingga ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk menekan ongkos logistik kegiatan ekspor dari Jawa Barat.
Ilustrasi: Kereta logistik/kalogpalembang.blogspot.com
Ilustrasi: Kereta logistik/kalogpalembang.blogspot.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Pebisnis forwarder mendesak PT. Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan infrastruktur angkutan KA hingga ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk menekan ongkos logistik kegiatan ekspor dari Jawa Barat.

Sekretaris Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Barat, Trismawan Sanjaya mengatakan pengangkutan komoditi menggunakan moda KA lebih murah dan efisien ketimbang menggunakan trucking, jika infrastruktur/jalur KA sudah lebih dekat dengan dermaga di Pelabuhan Priok.

"Saat ini infrastruktur KA baru sampai di terminal Pasoso, mestinya bisa sampai di terminal Lagoa karena lebih dekat dengan pelabuhan Priok," ujarnya kepada Bisnis, di sela-sela Musyawarah Wilayah ke-IV ALFI DKI Jakarta, hari ini, Rabu (15/10/2014).

Dia mengatakan, jika kegiatan angkutan lanjut dari terminal KA Pasoso ke Pelabuhan Priok dikenakan biaya trucking rata-rata Rp.1.100.000 s/d Rp.1.500.000/ boks.

"Kalau dari terminal Lagoa, biaya trucking itu bisa hemat 50%. Tetapi terminal itu belum bisa difungsikan optimal karena masih harus ada pembebasan rumah-rumah penduduk di sekitar jalur KA,"paparnya.

Trismawan mengatakan, potensi pasar kerajinan rotan orientasi ekspor dari wilayah Cirebon dan sekitarnya mencapai 3.000 boks kontainer perbulan.

"Namun lebih dari 40% kegiatan pengapalannya terkena clossing time (batas akhir waktu pengapalan) sebab menggunakan angkutan trucking seringkali terkena macet di perjalanan," tuturnya.

Dia mengungkapkan ALFI Jawa Barat sudah menyampaikan perlunya optimalisasi terminal/stasiun KA Lagoa, kepada Manajamen PT.KAI.

"Kami sudah sampaikan masalah ini ke vice president PT. KAI, tetapi hingga kini belum ditindaklanjuti," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper