Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan meresmikan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan sebagai wilayah canangan implementasi program peningkatan kehidupan nelayan (PKN).
Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja mengatakan wilayah Kotabaru dipilih karena memiliki potensi unggulan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perikanan.
"Tercatat, potensi lestari ikan di Kabupaten Kotabaru mencapai 98 Ton/Tahun, selain itu potensi ikan kerapu mencapai 10,2 Ton/Tahun, udang 15 Ton/Tahun, "katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (13/10/2014).
Sementara itu, potensi kepiting dan rajungan mencapai 220 Ton/Tahun, ikan bawal 93 Ton/Tahun, ikan asin 220,5 Ton/Tahun, lobster 96 Ton/Tahun, dan rumput laut 447 Ton/Tahun serta terdapat juga potensi karang laut.
KKP mencatat, rumah tangga perikanan laut di Kotabaru sebanyak 4.149 rumah tangga dengan perahu motor berjumlah 3.341 unit. Sedangkan jumlah rumah tangga perikanan darat, tambak dan kolam sebanyak 1.411 rumah tangga dengan perahu jenis jukung sebanyak 251 buah.
Dia mengatakan program ini menyasar pengembangan kapasitas skala usaha nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat perikanan lainnya melalui pengembangan usaha rumah tangga ke arah usaha industri, dan meningkatkan pengolahan serta pemasaran hasil kelautan dan perikanan.
"Sehingga Program Pro Rakyat ini dapat lebih optimal dan benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat nelayan,” jelasnya.
Terkait hal itu, dalam kegiatan pencanangan program PKN di Kota Baru ini, KKP bersama K/L anggota Pokja memberikan stimulus bantuan sosial kepada masyarakat nelayan setempat.
Adapun KKP memberikan bantuan langsung di sub sektor bidang perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan pengolah hasil pemasaran. Rinciannya yakni, di bidang perikanan tangkap berupa bantuan mesin dampeng sebanyak 8 unit kepada 8 kelompok nelayan serta bantuan PUMP Perikanan Tangkap kepada 2 Kelompok Usaha Bersama (KUB) sebesar Rp100 juta/kelompok.
Sementara itu, bantuan perikanan budidaya ditandai dengan diberikannya PUMP kepada 9 kelompok sebesar Rp 35 juta/kelompok, serta bantuan kepada kelompok pengolah hasil pemasaran berupa bantuan PUMP kepada 3 kelompok sebesar Rp 30 juta/ kelompok.
“Bantuan langsung tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan lewat peningkatan produktivitas, daya saing dan nilai tambah,” jelas Sjarief.
Sjarief mengatakan program PKN yang dimulai pada 2011,telah merealisasikan berbagai capaian positif dalam penguatan sarana dan prasarana. Misalnya, telah dikembangkan 100 unit Pelabuhan Perikanan (PP)/Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI).