Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peningkatan Investasi Belum Tentu Jamin Peningkatan Penyerapan Tenaga Kerja

Proyeksi peningkatan investasi 15% tahun depan belum menjamin adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja.
   Proyeksi peningkatan investasi 15% tahun depan belum menjamin adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja./
Proyeksi peningkatan investasi 15% tahun depan belum menjamin adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja./

Bisnis.com, JAKARTA – Proyeksi peningkatan investasi 15% tahun depan belum menjamin adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja. Agar berkolerasi positif, Kepala BKPM Mahendra Siregar mengatakan perlu adanya perbaikan iklim ketenagakerjaan termasuk di dalamnya sistem pengupahan yang positif.

“Saya sudah sampaikan berkali-kali kita harus ada penyempuranaan sistem pengupahan dengan dikaitkan juga pada produktivitas. Tidak hanya investasi, iklim ketenagakerjaan dan hubungan  industrial harus diperbaiki,” tegasnya.

Seperti diketahui, realisasi investasi pada semester I/2014 yang mencapai Rp222,8 triliun atau mengalami pertumbuhan 15,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp192,8 triliun tak mampu dongkrak besarnya penyerapan tenaga kerja yang hanya tercatat 610.959 orang atau turun 38% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 988.300 orang.

Ekonom Universitas Indonesia Ari A. Perdana mengatakan besaran investasi yang masuk cenderung merupakan investasi padat modal sehingga tidak mampu menyerap angkatan kerja yang ada di Indonesia.

“Investasi yang meningkat bukan berada pada sektor yang padat karya, entah itu investasi baru maupun perluasan,” kata dia.

Ari mengungkapkan daya saing pekerja Indonesia yang melemah menyebabkan investor cenderung memilih bidang usaha yang jauh dari prinsip padat karya. Menurutnya, industri makanan juga tidak terlalu banyak membantu penyerapan tenaga kerja.

Ekonom yang juga peneliti Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) itu menyatakan kebijakan tenaga kerja di Indonesia tidak cukup menarik bagi investor. Pasalnya, dengan upah yang cenderung naik tidak diikuti dengan daya saing dalam sisi produktivitas pekerja.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper