Bisnis.com, JAKARTA – Kendati ada proyeksi melesetnya kembali target penerimaan pajak, pemerintah tetap optimistis masih akan tingginya realisasi belanja pemerintah pusat 2014 di atas 95% atau naik dari realisasi tahun lalu.
Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto mengatakan walaupun dibarengi dengan masa transisi pemimpin negara, akselerasi belanja pemerintah pusat akan cukup signifikan pada Oktober.
“Biasanya lewat Oktober [realisasi belanja] loncat naik, kita harapkan bisa. Selalu perilaku pemerintah meningkat di bulan-bulan terakhir,” ujarnya kepada Bisnis.com.
Data terakhir yang dipublikasikan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan menunjukkan realisasi belanja pemerintah pusat hingga 25 Juli 2014 baru mencapai Rp586,1 triliun atau 45,8% dari pagu APBNP Rp1.280,4 triliun.
Sayangnya, Kuntoro tidak merinci lebih lanjut terkait defisit anggaran sebagai dampak melesetnya target pajak jika dibarengi dengan realisasi belanja pemerintah pusat tersebut.
Deputi V Kepala UKP4 Tjokorda Nirarta Samadhi menegaskan perlu ada upaya pemerintah terkait pengaturan defisit anggaran agar persentase realisasi belanja pemerintah lebih dari 95%. Artinya, beban ini akan dilimpahkan kepada pemerintahan baru karena seperti diketahui, pertengahan bulan ini presiden terpilih akan dilantik.
“Kita tidak ingin lebih buruk dari tahun lalu,” ujar dia
Terkait transisi pemerintahan, dia menilai presiden baru akan menjalankan skema belanja yang sudah direncanakan pemerintah sekarang dan tidak merevisi anggaran. Menurutnya, belanja pemerintah pusat harus tetap tinggi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.