Bisnis.com, SURABAYA – Blok minyak andalan Indonesia yang ditargetkan mampu memproduksi hingga 165.000 barel per hari akhirnya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
SBY menandatangani prasasti peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip setelah menghadiri puncak peringatan Hari Jadi TNI di Surabaya, Selasa (7/10). Penandatanganan prasasti itu menandai peresmian proyek minyak dan gas bumi lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang terletak di Bojonegoro, Jawa Timur.
Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) J. Widjonarko mengatakan kapasitas produksi saat ini meningkat 10.000 barel per hari dari semula sebesar 30.000 barel per hari, yang akan terus naik bertahap hingga mencapai puncak puncak 165.000 barel per hari pada 2015.
Menurutnya, peningkatan produksi dari lapangan ini merupakan bagian dari upaya mendukung pencapaian target produksi migas nasional. “Semua pihak harus mendukung penuh agar proyek berjalan sesuai rencana,” katanya, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (7/10).
Sesuai rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD), investasi di Proyek Banyu Urip mencapai lebih dari US$2,5 miliar, dengan rincian untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar US$2,2 miliar dan pengeboran sumur sebanyak US$337 juta.
Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi), yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) 72 km, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower),Floating Storage Off-loading (FSO), serta fasilitas infrastruktur.
Presiden Mobil Cepu Ltd. (MCL) Jon M. Gibbs mengatakan pihaknya mendukung terhadap langkah SKK Migas untuk mengkerek Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Dia mengatakan kelima kontrak EPC konsorsiumnya dipimpin oleh perusahaan asal Indonesia.
Tidak hanya itu, terdapat 450 perusahaan sub kontraktor nasional dan lokal yang dilibatkan yang 85% diantaranya merupakan perusahaan lokal dari Bojonegoro dan Tuban. “Terdapat lebih dari 10.000 pekerja Indonesia yang 60 persen diantaranya adalah pekerja yang berasal dari Bojonegoro dan Tuban,” katanya.
Gibbs mengungkapkan pihaknya memprioritaskan penyelesaian proyek secara aman dan handal. “Kami bangga dengan kerjasama dan komitmen bersama antara semua pihak. Kita telah mencapai kinerja keselamatan berkelas dunia. MCL terus berkomitmen untuk terus mencapai kemajuan dalam pelaksanaan setiap kegiatan EPC dan pengeboran agar selesai sesuai target produksi puncak lapangan ini pada 2015,” jelasnya.
Berkaitan dengan peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral akan melakukan kunjungan ke lokasi Proyek Banyu Urip sekaligus meresmikan 13 proyek-proyek lain di sektor energi.
SBY Resmikan Lapangan Banyu Urip Blok Cepu
Blok minyak andalan Indonesia yang ditargetkan mampu memproduksi hingga 165.000 barel per hari akhirnya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium