Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Kehutanan menargetkan hasil ekspor produk hutan non kayu dapat mencapai Rp3 triliun pada 2015.
Direktur Jenderal Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial Hilman Nugroho mengatakan salah satu cara menggenjot ekspor adalah dengan penyediaan 500 juta bibit pohon produk hutan non kayu untuk masyarakat.
"Kami siapkan 500 juta bibit hasil hutan bukan kayu [rotan, bambu, gaharu,dsb] per tahun kepada masyarakat secara gratis" katanya saat Dialog Tokoh : Revolusi Mental dan Perubahan Politik Kehutanan yang Lebih Lestari, Sejahtera dan Berkeadilan, di Jakarta, (23/9/2014).
Selain itu, dia juga menargetkan ekspor tumbuhan dan satwa liar dapat mencapai Rp 25 triliun tahun depan. Namun, dia mengatakan hal tersebut harus ditunjang oleh pengelolaan kehutanan yang mencakup 3 P.
"Fungsi kawasan sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan plasma nutfah, serta pemanfaatan ekosistem yang lestari," jelasnya.
Dia juga menyatakan bahwa faktor kontinuitas sangat penting untuk menciptakan produk yang kompetitif. "Kita ekspor bambu atau rotan sekarang jumlahnya setidaknya harus sama pada tahun berikutnya. Selain itu produk harus berkualitas dan kompetitif," tuturnya.
Dia mencontohkan bahwa produk yang dihasilkan harus melimpah. "Karena kalau kita sudah melakukan konservasi tanah dan air, maka tiap hari harus panen air," katanya.