Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan anggaran Rp5 triliun dalam RAPBN 2015 untuk cadangan perlindungan sosial jika pemerintahan baru menaikkan harga BBM subsidi.
Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengatakan anggaran itu untuk bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) selama Januari-Maret jika presiden terpilih Joko Widodo menaikkan harga BBM subsidi November tahun ini.
Pemerintahan SBY jauh-jauh hari pun telah menyiapkan cadangan perlindungan sosial Rp5 triliun dalam APBN Perubahan 2014. Sayangnya, Kepala Negara tidak berani menaikkan harga BBM pada masa akhir pemerintahannya.
"BLSM itu biasanya diberikan selama lima bulan. Jadi, pemerintah saat ini menyiapkan untuk November-Desember. Tiga bulan berikutnya oleh pemerintahan baru," kata Chatib seusai rapat kerja pembahasan RAPBN 2015 dengan Badan Anggaran DPR, Senin (22/9/2014) malam.
Cadangan perlindungan sosial 2015 didapat setelah Panitia Kerja Asumsi Makro, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan RAPBN 2015 merancang optimalisasi pada sisi pendapatan negara dan penghematan pada sisi belanja.
Langkah itu untuk sementara menghasilkan kelebihan pembiayaan Rp49,7 triliun. Selain untuk cadangan perlindungan sosial, pemerintah mengusulkan agar dana hasil pembahasan Panja A itu digunakan untuk cadangan penyesuaian anggaran pendidikan Rp3,2 triliun, belanja optimalisasi Rp15,5 triliun, pengurang surat berharga negara (SBN) neto Rp27,9 triliun serta pembayaran bunga utang Rp1,8 triliun.