Bisnis.com, GUANGXI - Pemerintah Indonesia menawarkan proyek investasi kepada investor di China antara lain proyek kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api, pelabuhan Tanjung Carat.
Regina Ariyanti, Kepala Unit Pengelola Proyek kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api (KEK TAA) mengatakan, proyek investasi yang ditawarkan Pemprov Sumatra Selatan tersebut telah memiliki payung hukum PP No.51/2014 yang disahkan oleh presiden pada 1 Juli 2014.
Kawasan ekonomi khusus ini dianggap sejalan dengan ambisi China yang akan meningkatkan hubungan investasi dan perdagangan dengan ASEAN, termasuk Indonesia yang akan dilalui jalur sutra perdagangan maritim.
"Oleh karen itu, kami terbuka menawarkan proyek KEK TAA kepada investor di China dan kawasan ASEAN untuk terlibat dalam penanaman modal yang akan membutuhkan pembiayaan sekitar Rp12,3 triliun," ujarnya, Kamis (18/9/2014).
Dia menjelaskan tahap awal pembangunan proyek tersebut sekitar 200 ha dari totl rencana pembangunan seluas 2.000 ha. Tahun ini, pihaknya fokus dalam pembebasan lahan tahap pertama dan tengah dikembangkan juga pembangkit listrik berkapasitas 120 MW.
Pembebasan lahan akan dilanjutkan pada tahun depan hingga 200 ha dan pembangunan fisik diharapkan dapat dimulai pada 2016 hingga 2017.
Kawasan tersebut akan dibagi menjadi beberapa klaster peruntukan mulai dari industri kecil, aneka industri, kimia, kawasan perkantoran dan pemerintahan, pembangkit listrik hingga terminal peti kemas.
"Pemerintah akan membentuk sema am administrator sebagai pusat perizinan dan akan membentuk dewan KEK Sumsel. Dalam pengelolaannya, Pemprov akan menunjuk BUMD yang akan bekerja sama dengan investor dan membentuk joint venture," jelasnya.
RI Tawarkan KEK Tanjung Api-Api ke China
Pemerintah Indonesia menawarkan proyek investasi kepada investor di China antara lain proyek kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api, pelabuhan Tanjung Carat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fajar Sidik
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
56 menit yang lalu