Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Departemen Pertanian Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Bedjo Santoso menyatakan Indonesia seharusnya membangun 700.000 hektare hutan tanaman industri energi untuk menyokong kebutuhan bioenergi nasional.
Dia menyatakan, pada periode 2015-2030, sebanyak 5% atau 75 juta kiloliter dari kebutuhan bahan bakar transportasi bisa dipenuhi dari bio methanol. Sementara 5% dari 20.000 Mega Watt pembangkit listri baru bisa dibangun dengan memanfaatkan bio hidrogen.
“Biomethanol dan biohidrogen bisa dikembangkan dari biomassa kayu hutan tanaman. Teknologinya sudah tersedia tinggal dukungan political will,” katanya dalam Seminar Kedaulatan Pangan, Energi dan Produk Kehutanan, Jakarta, (15/9/2014).
Dia menyatakan energi berbasis biomassa kini sudah berkembang di sejumlah negara maju. Swedia, Denmark, dan Rusia banyak memanfaatkan biomassa kayu sebagai pelet kayu pengganti batubara. Di Amerika Serikat, dikembangkan biomethanol untuk transportasi dan energi listrik.
Sementara di Jerman, saat ini 33% dari energi primer dan nuklir dikonversi dengan energi terbarukan yang 67%-nya berbasis biomassa.
Bio energi berbasis biomassa hutan, kata Bedjo, memiliki keuntungan karena tidak bersaing dengan kebutuhan pangan, memiliki nilai tambah tinggi dan ramah lingkungan.
Bioenergi Nasional: Ini Yang Harus Dilakukan Indonesia
Ketua Departemen Pertanian Korps Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Bedjo Santoso menyatakan Indonesia seharusnya membangun 700.000 hektare hutan tanaman industri energi untuk menyokong kebutuhan bioenergi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Saeno
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu