Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Keuangan M. Chatib Basri menilai jika kenaikan harga BBM dilakukan secara bertahap sepanjang tahun fiskal 2015 pemerintah yang akan datang bisa meredam defisit APBN dan menghemat anggaran dalam jumlah yang lebih signifikan.
Saat ditemui hari ini, Selasa (9/9/2014), dia menjelaskan dengan skenario harga BBM dinaikkan Rp2.000 per liter dari harga saat ini pada awal tahun depan, maka pemerintah bisa menghemat anggaran hingga Rp48triliun.
Semakin cepat dinaikkan akan makin besar penghematan anggaran. Adapun, defisitnya bisa ditekan ke kisaran 1,4% terhadap PDB dari usulan di RAPBN 2015 sebesar 2,32%.
Adapun, dalam rancangan tersebut pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono mengusulkan subsidi BBM senilai Rp291,1 triliun dengan kuota 48 juta kl.
Dari jumlah itu pemerintah Jokowi-JK menanggung beban tagihan subsidi BBM tahun sebelumnya (carry over) senilai Rp46 triliun.