Bisnis.com, SURABAYA—Perusahaan multinasional General Electric dan MWM asal Jerman berminat terlibat dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas 15 MW di Terminal Teluk Lamong.
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong Prasetyadi menguraikan kedua perusahaan asing tersebut kini sedang mengajukan penawaran. General Electric dalam penawaran menggandeng mitra PT Adhi Karya sedangkan MWM kerja sama dengan PT Waskita Karya.
“Sekarang sedang beauty contest,” jelasnya, Minggu (7/9/2014).
Prasetyadi menguraikan bila tidak ada aral melintang pembangkit berkapasitas 15 MW bernilai sekitar Rp150 Miliar tersebut dibangun November tahun ini. Pembangunan fisik diperkirakan bisa diselesaikan 6 bulan.
Listrik dari pembangkit, kata dia, akan digunakan untuk mensuplai kebutuhan terminal. Secara bertahap kapasitas pembangkitan ditingkatkan hingga 200 MW seiring kebutuhan operasional. “Saat ini kami dipasok dari PLN 16 MW, nantinya listrik PLN ini untuk back up,” tambahnya.
Dalam perkembangan lain, PT Terminal Teluk Lamong, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III sedang mengajukan izin pembangunan jalan simpang susun. Jalan yang berfungsi penghubung ke Tol Surabaya-Gresik diperlukan karena saat terminal beroperasi ada pergerakan 5.000 kendaraan tiap hari.
Direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Surjanto menguraikan proyek infrastruktur yang paling mendesak pembangunan simpang susun di depan pintu masuk Terminal Teluk Lamong. Jalan senilai Rp250 miliar itu dibangun agar tidak terjadi kemacetan saat pelabuhan berkapasitas 1 juta Teus tersebut beroperasi.
“Kami sedang mengajukan izin ke Pemerintah Kota Surabaya dan akan dimulai setelah turun,” jelasnya dalam kesempatan berbeda.