Bisnis.com, JAKARTA - Menko Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan pihaknya akan memperhatikan pengajuan utang badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta dalam jumlah besar.
"Jangan sampai pada saat jatuh tempo terjadi kebutuhan besar, kami mendukung namun ada beberapa persyaratan [yang harus dipenuhi] demi melindungi kepentingan perusahaan sendiri," katanya, Kamis (4/9/2014).
Saat ini, ada 3 perusahaan yang tengah mencari fasilitas dalam valas. Pertama, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Supreme Energy Rantau Dedap, dan PT Bhimasena Power Indonesia.
Bhimasena adalah perusahaan joint venture antara PT Adaro Energy Tbk. dan konsorsium 3 perusahaan Jepang untuk membangun megaproyek PLTU Batang, Jawa Tengah. Adapun, Supreme Energy adalah perusahaan swasta di bidang energi panas bumi.
Sementara, soal besaran pinjaman yang diajukan Chairul enggan menjawab. Dia hanya menyebutkan jangka waktu fasilitas yang sedang dikejar oleh ketiga perseroan, yaitu sekitar 15 tahun.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Pelindo memang tengah mencari utang sebesar US$6 miliar atau setara dengan Rp70,2 triliun. Dana itu dipergunakan untuk membangun 22 pelabuhan di Indonesia.