Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimistis target produksi garam rakyat mencapai 3,32 juta ton sampai 2019, sekalipun diteruskannya program Pemberdayaaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR ) masih menunggu kebijakan pemerintahan baru.
Dalam rancangan awal pembangunan kelautan dan perikanan 2015-2019, produksi garam rakyat akan meningkat 7,39% per tahun. Pada 2015, target produksi masih sama dengan pencapaian 2013, sebesar 2,5 juta ton dan akan meningkat hingga 3,32 juta ton pada 2019.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha Kementerian Kelautan dan Perikanan Riyanto Basuki mengatakan koorporatisasi garam akan terus dikedepankan KKP yang mendorong produktivitas, kualitas dan ekstensifikasi lahan guna mencapai target.
“Modelnya sama dengan inti plasma, dengan ini kami yakin produktivitas, kualitas dan ekstensifikasi lahan dalam kelola produksi meningkat,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (1/9/2014).
Nantinya, penyatuan lahan antarpetani garam akan dipetakan. Dia mencontohkan misalnya setiap petani memiliki 1 hektare lahan, jika 5 petani digabung secara bersamaan dengan sistem pengairan yang terintegrasi, akan tercipta metode produksi yang efisien.
“Plasma itu nanti akan jadi induknya, sebesar 50 hektare. Tapi kami sedang mengkaji apakah bisa dipaksakan lahan 50 hektare untuk petani atau akan dibuat skala kecil dan skala besar,” jelasnya.
Dia menjelaskan produktivitas garam rakyat mencapai 90 ton per hektar sejak 2012. Jika terealisasi dengan baik, Riyanto meyakini produktivitas garam dapat mencapai 150-170 ton per hektar.