Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOTA JAMBI Butuh Pasokan Hotel

Kota Jambi menargetkan kotanya menjadi pusat perdagangan dan jasa di Pulau Sumatra pada 2016. Namun, langkah ini harus terkendala oleh minimnya jumlah hotel dan pusat perbelanjaan di kota yang jumlah penduduknya mencapai 3,7 juta jiwa per 2014.
Saat ini baru dua pengembang besar yang berencana membangun hotel di Kota Jambi yaitu BlackSteel Group dan Lippo Group. /Bisnis.com
Saat ini baru dua pengembang besar yang berencana membangun hotel di Kota Jambi yaitu BlackSteel Group dan Lippo Group. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kota Jambi menargetkan kotanya menjadi pusat perdagangan dan jasa di Pulau Sumatra pada 2016. Namun, langkah ini harus terkendala oleh minimnya jumlah hotel dan pusat perbelanjaan di kota yang jumlah penduduknya mencapai 3,7 juta jiwa per 2014.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com, Kota Jambi persemester 1/2014 hanya memiliki 30 hotel yang terdiri dari empat hotel berbintang 4, enam hotel berbintang 3 dan 20 hotel bujet.

Karena kurangnya pasokan hotel, terlebih lagi hotel bintang 4, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) selalu mengalami penurunan sejak 2008 hingga 2012 dan tidak ada perkembangan hingga semester 1/2014.

Data Badan Pusat Statistik Jambi melansir pada 2008, jumlah wisman yang menginap di hotel bintang ada 3.842 orang. Pada 2010 berkurang menjadi 2.608 orang dan pada 2012 menurun tajam menjadi 1.257 orang.

Selain itu, okupansi hotel bintang baik oleh wisatawan domestik maupun  wisman juga mengalami penuruan. Okupansi hotel bintang pada Juni 2014 sebesar 46,49% atau lebih rendah dibandingkan dengan okupansi pada Mei yang mencapai 50,25%.

Jumlah tamu menginap pada hotel berbintang pada Juni 2014 sebanyak 24.282 orang. Sedangkan pada Mei 2014 sebanyak 31.751 atau terjadi penurunan 23,84% dengan rata-rata menginap hanya dua hari.

Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan Kota Jambi masih berusaha keras untuk mewujudkan sebagai kota pusat perdagangan dan jasa. Namun banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan  terlabih dahulu dalam kurun waktu 2 hingga 3 tahun. Aspek yang harus dibenahi adalah kawasan wisata dan akomodasinya.

Untuk menjadikan Kota yang bersemboyan Tanah Pilih Pesako Betuah sebagai kota dagang dan jasa, minat wisatawan harus dipacu dengan hotel yang layak dan tempat pariwisata.

“Kota ini hanya mempunyai empat hotel bintang 4 di mana jumlah kamar setiap hotel  tidak mencapai 1.000 kamar. Padahal hotel bintang 4 standarnya adalah 2000 kamar,” katanya saat ditemui Bisnis di Kota Jambi, belum lama ini.

Dia menambahkan, Kota Jambi masih butuh pasokan empat hingga lima hotel berbintang empat untuk setidaknya dapat mengemban kota pusat dagang dan jasa.

“Saat ini baru dua pengembang besar yang berencana membangun hotel di Kota Jambi yaitu BlackSteel Group dan Lippo Group. Saya berharap ke depannya akan ada investor-investor besar lagi yang melirik Kota Jambi sebagai tempat investasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper