Bisnis.com, JAKARTA - The BlackSteel Group berencana membangun kawasan superblok di Jambi. Pengembang yang dulu bernama PT Bliss Properti Indonesia ini membangun superblok berkonsep city center.
Superblok dengan nama Jambi City Center akan dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi seluas 9.000 m2. Lahan kosong tersebut merupakan bekas dari Terminal Simpang Kawat yang terbengkalai.
Rencananya, The BlackSteel akan membangun shopping centre atau pusat perbelanjaan lima lantai yang merupakan ikon dari The BlackSteel dengan nilai sewa kisaran Rp250.000 hingga Rp400.000/m2/bulan. Selanjutnya pengembang tersebut akan membangun hotel empat lantai di kawasan serupa.
Proyek dengan nilai investasi Rp350 miliar tersebut diharapkan akan membantu memajukan perekonomian di Kota Jambi.
Marketing, Public Relation and Business Development Director The BlackSteel Group Elsye Tanihaha mengatakan seluruh proyek BlackSteel memang untuk mengembangkan proyek di daerah yang tidak dilirik oleh pengembang lain.
"Fokus kami awalnya hanya menyasar ke daerah Indonesia Timur yang jarang diperhatikan. Namun semakin kesini wilayah Sumatra dan sebagian Jawa belum dimaksimalkan pembangunannya, "katanya kepada Bisnis.com.
Direktur Utama The BlackSteel Group Freddy Julius Matakupan mengatakan pihaknya optimistis dengan pembangunan proyek yang rencananya akan dibangun pada akhir tahun ini setelah proses preizinan rampung.
"Jambi sangat cocok untuk investasi karena kepadatan penduduknya yang selalu bertambah. Selain itu Jambi memiliki kemudahan dari sisi transportasi dan infrastruktur" katanya dalam kesempatan yang sama.
Selanjutnya, Walikota Jambi Syarif Fasha mengatakan dirinya tidak akan memperlambat proses perizinan.
"Saya menantang BlackSteel untuk menyelesaikan tahapan perizinan hanya dalam waktu 3 bulan mulai dari penandatanganan MoU sehingga sudah mulai ground breaking pada Desember," ujarnya.
Dia menjelaskan ada beberapa syarat yang harus dilengkapi olek BlackSteel antara lain syarat AMDAL, syarat tata ruang, syarat aspek sosial dan budaya, penyerapan tenaga kerja, serta kontribusi perusahaan untuk Pemkot Jambi dalam bidang ekonomi.
"Karena tanah adalah milik kami, jadi BlackSteel harus berkontribusi Rp1,5 miliar tiap tahunnya selama 5 tahun untuk diserahkan kepada Pemkot," ujarnya.
Freddy kembali menjelaskan, proyek yang akan dia garap setelah Jambi adalah Kota Semarang. Dirinya mengatakan akan membangun Semarang Expo Center dan Semarang City Center pada 1 hingga 2 tahun mendatang.
BlackSteel menargetkan pembangunan 30 pusat perbelanjaan di 30 kota dalam kurun waktu 5 tahun.