Bisnis.com, JAKARTA—Setelah mengembangkan empat proyek di tiga negara yaitu China, Kamboja dan Vietnam, Ciputra Group berencana menyetop ekspansinya hingga kurun waktu yang belum ditentukan.
Pendiri Ciputra Group, Ir. Ciputra mengatakan dirinya belum ada rencana untuk melalang buana mendirikan proyek baru di luar negeri. Dia merasa empat proyek yang telah dibangunnya dinilai sudah cukup dan kini akan kembali lagi fokus kepada pembangunan di dalam negeri.
“Sekarang sudah ada empat. Dua proyek di China, satu di Kamboja dan satu di Vietnam. Sementara itu dulu, kami belum ada rencana ekspansi kemana-mana,” katanya saat ditemui Bisnis.com di Love Ciputra World, Jakarta, Kamis (28/7/2014).
Dia menambahkan saat ini kondisi properti di Indonesia sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan China, Vietnam, Kamboja dan Singapura. Menurutnya, harga tanah di China sudah naik terlalu banyak. Pun dengan harga tanah di Singapura yang sekarang sudah 10 kali lipat dibandingkan dengan harga tanah di Indonesia.
Meski Ciputra tidak menyebutkan proyek apa saja yang akan digarap di Indonesia, dia memfokuskan membangun di negeri sendiri daripada membangun di negeri orang. Dia hanya menyebutkan proyek teranyarnya yang akan digarap adalah Ciputra Hospital yang akan dibangun di tiga kota.
“Indonesia sekarang ekonominya bagus sekali, tidak kalah dengan negara-negara di Asia lainnya. Jika proyek sudah siap kami luncurkan, ya kami luncurkan. Kami tidak membatasi. Namun juga tidak genjot karena tahun ini cycle properti di Indonesia sedang lemah,” tuturnya.
Pria yang juga mendirikan Metropolitan Group tersebut mengatakan pembangunan di Indonesia sudah saatnya menyontoh Singapura untuk pembangunan hunian ke atas atau vertikal.
“Saya mendukung pembangunan ke atas seperti di Singapura. Udara kan kosong, kalau dalam tanah sudah tidak bisa dibangun lagi,” ungkapnya.
Dia menjelaskan pembangunan vertikal dapat dimanfaatkan sebesar 60% sedangkan sisanya 40% untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) agar lingkungan hijau dan sehat.
Seperti diketahui, proyek Ciputra di luar negeri dikonsep seperti kota mandiri yang terintegrasi, seperti proyek di Hanoi Vitenam bernama Ciputra Hanoi International City. Proyek yang dibangun pada 2010 tersebut terdiri dari rumah, apartemen, sekolah, rumah sakit, pusat belanja, sarana olahraga dan rekreasi yang dibangun di atas lahan seluas 301,8 hektar.
Sedangkan proyek kota mandiri di Phnom Penh, Kamboja bernama Grand Phnom Penh International City menempati lahan seluas 260 hektar.