Bisnis.com, JAKARTA--Pengembang asal Singapura Far East Organization memasarkan unit townhouse di lima kawasan di Singapura yaitu Townhouse Woodhaven, Hillsta, The Seawind, The Seahill dan eCO.
Townhouse merupakan rumah tapak yang yang dibangun di area proyek kondominium yang dirancang dengan konsep desain yang terintegrasi dari pengembangan tersebut.
CEO Far East Organization Shaw Lay See mengatakan proyek townhouse dikembangkan sejak awal 2012 dan akan mulai beroperasi pada 2015 hingga 2016.
“Penjualan townhouse sudah berkisar 60% di mana 30% hingga 40% nya berasal dari pembeli Indonesia kemudian sisanya dari China, Vietnam dan Myanmar,” katanya di Jakarta, Selasa (26/7).
Townhouse tersebut diserbu karena kepemilikan rumah tapak bagi warga negara asing (WNA) di Singapura dibatasi sejak pemerintah mengeluarkan regulasi Urban Redevelopment Authority (URA).
Regulasi tersebut tidak memperbolehkan WNA membeli rumah tapak di area pembangunan kondominium sejak 3 April 2012.
Namun, karena perizinan Townhouse yang dikembangkan Far East Organization telah dikantongi sebelum peraturan dibukukan, maka hal ini yang menjadikan Far East Organzation satu-satunya pengembang yang masih membangun dan memperjualbelikan Townhouse hingga pembangunan rampung pada 2016.
“Karena kami satu-satunya yang masih memasarkan konsep rumah tapak dalam area kondominium, makan produk kami dikejar oleh warga negara asing,” ujarnya.
Setelah, proyek kami mulai beroperasi, katanya, WNA harus melepas impiannya untuk menempati rumah tapak di daratan Singapura.