Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROSPEK BISNIS: Makin Membaik di Kuartal III/2014

Meskipun daya beli masyarakat menunjukkan tren melemah sejak awal tahun ini, prospek bisnis pada kuartal III tahun ini diprediksi masih akan lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun daya beli masyarakat menunjukkan tren melemah sejak awal tahun ini, prospek bisnis pada kuartal III tahun ini diprediksi masih akan lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Kepala ekonom PT Bank International Indonesia Tbk. Juniman mengatakan prospek bisnis pada kuartal III diperkirakan tidak berbeda jauh dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal itu dikarenakan adanya beberapa risiko yang akan dihadapi.

Pertama, kepastian dari presiden baru. Dia menilai para pengusaha lebih memilih menahan ekspansinya, hingga presiden baru telah disahkan. Kedua, masalah geopolitik di luar negeri, seperti Irak, Ukraina dan Palestina.

Ketiga, melemahnya daya beli masyarakat sejak akhir tahun. Keempat, pembatasan solar bersubsidi. Menurutnya, pembatasan tersebut akan mengurangi minat pengusaha dalam berbisnis, terutama pengusaha baru karena berkaitan dengan biaya produksi.

“Semua itu mempengaruhi kondisi para pebisnis. Jadi saya perkirakan prospek bisnis pada kuartal III tidak akan terlalu kencang, setidaknya sama seperti kuartal sebelumnya,” ujarnya ketika dihubungi.

Juniman menilai membaiknya prospek bisnis kuartal III lebih terbantu dari faktor musiman, yakni bulan puasa dan Lebaran. Dengan kata lain, apabila tidak ada faktor tersebut, prospek bisnis kuartal III bisa lebih buruk dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan secara umum kondisi bisnis di Indonesia pada kuartal II/2014 meningkat dengan nilai indeks tendensi bisnis (ITB) sebesar 106,00 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 101,95.

Peningkatan kondisi bisnis pada kuartal II terjadi pada semua sektor ekonomi, kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan. Adapun, nilai ITB terbesar terjadi di sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan.

Sementara dari variabel pembentuknya, peningkatan kondisi bisnsi pada kuartal II terjadi karena adanya peningkatan pendapatan usaha dengan nilai indeks 109,70 , penggunaan kapasitas produksi 106,68 dan rata-rata jumlah jam kerja 103,49.

Pada kuartal III, BPS memperkirakan nilai ITB sebesar 108,06. Dengan kata lain, prospek bisnis akan tetap membaik. Sejalan dengan itu, tingkat optimisme pengusaha dalam melihat potensi bisnis juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

BPS memperkirakan seluruh sektor ekonomi akan mengalami peningkatan kondisi bisnis pada kuartal III. Adapun, sektor perdagangan, hotel dan restoran akan mengalami peningkatan bisnis tertinggi, dengan nilai indeks sebesar 112,08.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper