Bisnis.com, JAKARTA— Porsi pasar industri alat kesehatan dan laboratorium nasional yang hanya 5% pada 2014 akan mampu terdongkrak hingga 30% pada 5 tahun mendatang jika pemerintah mengutamakan produk buatan Indonesia daripada impor.
Ali Ghufron Mukti, Wakil Menteri Kesehatan, mengatakan pihaknya terus mendorong peningkatan kualitas dan daya saing produk alkes lokal dalam penggunakan fasilitas kesehatan di Indonesia.
“Saat ini Kemenkes membuat semua lebih transparan dan lebih baik. Alkes juga sudah masuk dalam e catalog, walaupun belum sempurna tetapi sudah dimulai,” katanya kepada Bisnis.com, baru-baru ini.
Mengenai sektor swasta yang memilih menggunakan produk impor, Ali mengakui pemerintah belum bisa berbuat banyak akan tetapi berbagai himbauan telah dilakukan. Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa produk alkes nasional yang siap bersaing seperti infus.
“Kualitas harus terus ditingkatkan, standarisasinya juga harus jelas. Dari situ baru daya saing terbentuk,” ujarnya.
Ali menambahkan, saat ini pengajuan pembelian alkes dari daerah mencapai Rp27 triliun akan tetapi pemerintah hanya akan merealisasi pembelian sebesar Rp1 triliun sampai dengan Rp3 triliun.
“Tidak bisa dibeli semua, harus dipilah mana yang paling penting,” tambahnya.