Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Manufaktur Bakal Melesat Seiring Respon Investor Global

Kementerian Perindustrian optimistis investasi di sektor manufaktur bakal melonjak pada pemerintahan baru seiring dengan banyaknya tanggapan positif dari investor dan pemerintah mancanegara.
Pabrik bahan kimia. Investasi bakal melesat seiring respon investor global.
Pabrik bahan kimia. Investasi bakal melesat seiring respon investor global.

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian optimistis investasi di sektor manufaktur bakal melonjak pada pemerintahan baru seiring dengan banyaknya tanggapan positif dari investor dan pemerintah mancanegara.

Menteri Perindustrian mengatakan meskipun pada kuartal I/2014 realisasi investasi sektor industri melalui penanaman modal asing (PMA) turun 23,27%, dia optimistis investasi mulai melonjak pada kuartal terakhir tahun ini. Oleh sebab itu, dia berharap pemerintah Indonesia ke depan bisa menyiapkan diri dengan mempersiapkan infrastruktur jalan, pelabuhan, dan sebagainya dengan baik.

“Saya pastikan, usai pemilu ini investasi akan melonjak, ini juga karena pengakuan dan dukungan dari pemerintah mancanegara dan investor global untuk mendorong investasi. Pekerjaan rumah sekarang adalah menyiapkan infrastrukturnya,” kata Hidayat di Kemenperin, Kamis (24/7/2014).

Adapun berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi proyek penanaman modal pada kuartal II/2014 mencapai Rp116,2 triliun. Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi investasi periode yang sama tahun lalu, yakni Rp99,8 triliun. Realisasi investasi pada kuartal II/2014 mencatat rekor tertinggi.

Namun, kata Hidayat, hal tersebut belum tentu seiring dengan realisasi investasi khusus sektor industri pada kuartal II/2014 ini. “Manufaktur belakangan turun, investasi PMA turun karena wait and see pemilu. Yang sekarang belum tahu, tetapi begitu Jokowi jadi presiden, melesat,” tambah Hidayat.

Perlu diketahui, realisasi investasi sektor industri sepanjang triwulan I/2014 mencapai Rp11,11 triliun melalui PMDN dan sekitar US$3,49 miliar melalui investasi PMA. Sedangkan realisasi investasi pada periode yang sama tahun lalu sekitar Rp10,92 triliun melalui PMDN dan US$4,55 miliar melalui PMA.  Melihat data tersebut, ada penurunan yang cukup signifikan pada investasi sektor industri melalui investasi PMA, yakni mencapai 23,27%.

Menurutnya, investasi akan lebih melesat lagi bila pemerintahan baru bisa membuat perubahan pada kebijakan subsidi dan perbaikan pada current defisit account. “Akan sangat berpengaruh.”

Dia meyakini, ke depan para investor akan semakin percaya bahwa Indonesia merupakan tujuan investasi yang menarik. Selama 10 tahun belakangan di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, stabilitas ekonomi dan politik Indonesia cukup baik. Dengan masuknya Indonesia dalam organisasi G-20 memperlihatkan Indonesia sebagai negara yang layak untuk tujuan investasi.

Staf Khusus Menteri Perindustrian Erna Zeta mengatakan investasi manufaktur di sektor otomotif dan baja paling mendominasi tahun ini. Adapun terkait dengan hasil pemilihan presiden, kata Erna, memang bisa meningkatkan investasi.

“Tetapi tergantung, apakah bisa dirasakan pada semester dua atau tidak, tergantung industrinya. Kalau memang yang butuh lama ya lama. Investor akan melihat, apakah kebijakan yang diambil pemerintahan baru membuat iklim investasi kondusif atau tidak,” jelas dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper