Bisnis.com, JAKARTA-- Menko Perekonomian dan Bank Dunia memperkirakan rasio kesenjangan pendapatan antara penduduk miskin dan kaya atau gini rasio tahun ini bakal meningkat dari 0,41 di tahun 2013 menjadi 0,43.
Menko Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan hal ini menandakan pemerintah mesti banyak berbenah lagi terutama dari segi kebijakan.
"Hitungannya sama [antara pemerintah dan Bank Dunia]. Itu hal yang mengkhawatirkan buat kita," katanya usai berdiskusi dengan Bank Dunia, Selasa (22/7/2014) di kantor Kemenko Perekonomian.
Menurutnya pemerintah harus menciptakan kebijakan yang lebih berpihak agar jurang antara si kaya dan si miskin menyempit. Chairul lantas menyebutkan beberapa contoh kebijakan yang dapat diambil, misalnya mengalihkan subsidi barang ke subsidi sumber daya manusia, meningkatkan gizi balita agar SDM Indonesia siap bersaing saat memasuki usia produktif.
"Banyak hal yang kita bicarakan secara umum, tapi filosofisnya adalah bahwa Bank Dunia siap membantu Indonesia dalam memerangi kemiskinan," ungkapnya.
Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan rasio gini Indonesia pada 2013 ada di level 0,41. Rasio gini memiliki rentang 0 sampai 1, 0 adalah nilai terbaik sedangkan rasio gini 1 menunjukkan ketimpangan sempurna. Pada 2013 kesenjangan di Papua adalah yang tertinggi dengan 0,44 sedangkan yang paling merata adalah di Kepulauan Bangka Belitung dengan nilai rasio gini 0,31.
Sementara data dari BPS pada September 2013 menunjukkan jumlah penduduk miskin bertambah 0,48 juta dibandingkan dengan jumlah pada Maret 2013 menjadi 28,55 juta orang.