Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah sudah menyetujui sisa pinjaman luar negeri senilai US$929 juta untuk proyek kabel transmisi bawah laut yang menghubungkan Sumatera Selatan hingga Jawa Barat.
"Pendanaan sudah disetujui, sekarang dalam proses 'blue book'," kata Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman di Jakarta, Selasa (22/7/2014).
Menurutnya, setelah proses pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) tersebut selesai, PT PLN (Persero) bisa segera melanjutkan lelang proyek kabel tersebut.
Total pinjaman yang dikucurkan JICA untuk proyek transmisi memakai teknologi tegangan tinggi 500 kV dengan arus searah (high voltage direct current/HVDC) adalah sebesar US$2,13 miliar.
Sebanyak US$1,19 miliar di antaranya sudah disetujui pemerintah. Sedang, sisanya US$929 juta akhirnya juga disetujui pemerintah.
Pinjaman JICA bertenor 30 tahun, masa tenggang 10 tahun dengan bunga 0,3% per tahun.
Demikian pula, lanjut Jarman, PLN bisa melanjutkan tender proyek PLTU mulut tambang yakni Sumsel 9 dan Sumsel 10.
Sebelumnya, proyek Sumsel 9 dan 10 serta PLTU mulut tambang lainnya yakni Sumsel 8 yang sudah ditetapkan pemenangnya, PT Bukit Asam Tbk masih menunggu kepastian pendanaan HVDC.
PLN telah menggelar tender prakualifikasi proyek HVDC Sumatera-Jawa dengan meloloskan lima perusahaan yakni Siemens (Jerman), Hitachi (Jepang), Toshiba (Jepang), konsorsium ABB (Swiss)-Marubeni (Jepang), dan konsorsium Alstom (Perancis)-PT Wijaya Karya.
Proyek HVDC itu akan mengalirkan listrik dari PLTU Sumsel 8, 9, dan 10 dengan daya total 3.000 ke Jawa.
PLN menargetkan konstruksi proyek HVDC bisa dimulai awal 2015 dengan rencana operasi 2018.
KABEL BAWAH LAUT: Pemerintah Setujui Pinjaman US$929 Juta
Pemerintah sudah menyetujui sisa pinjaman luar negeri senilai US$929 juta untuk proyek kabel transmisi bawah laut yang menghubungkan Sumatera Selatan hingga Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : News Editor
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium