Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jembatan Comal Rusak, Peti Kemas Barang Industri Tertahan

Sejumlah kontainer tertahan di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang akibat keterlambatan angkutan logistik pascakerusakan jembatan Comal, Pemalang Jawa Tengah.
 Jembatan Comal (tanda =) dilihat dari Peta Mudik GIS Kemenhub
Jembatan Comal (tanda =) dilihat dari Peta Mudik GIS Kemenhub

Bisnis.com, SEMARANG—Sejumlah kontainer tertahan di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang akibat keterlambatan angkutan logistik pascakerusakan jembatan Comal, Pemalang Jawa Tengah.
 
General Manager Terminal Peti Kemas Semarang Iwan Sabatini mengatakan kerusakan jembatan utama Comal di wilayah Pantai Utara Jawa itu mengakibatkan pengiriman barang ekspor dan distribusi barang impor mundur dari jadwal.
 
“Hingga saat ini sekitar 46 peti kemas belum delivery karena masih menunggu pulihnya jembatan Comal, jalur alternatifnya terlalu jauh,” ujarnya, Senin (21/7/2014).  
 
Sejumlah peti kemas impor tertahan karena tidak dapat dikirim ke Cirebon, di sisi lain beberapa peti kemas isi dari Jakarta dan peti kemas kosong dari Cirebon belum tiba di TPKS karena putusnya arus jalur di Comal.
 
Iwan memperkirakan total terdapat 60 peti kemas yang seharusnya tercatat dalam aktivitas sepekan, namun masih tertahan dan mengurangi produktivitas bongkar muat barang.
 
“Selain peti kemas yang belum prose delivery serta yang tertahan di jalan, ada kemungkinan beberapa barang ekspor yang seharusnya dimuat dari Tanjung Emas Semarang menjadi dimuat di Tanjung Priok Jakarta,” lanjutnya.
 
TPKS berharap jembatan utama jalur Pantura itu segera berfungsi kembali sebelum H-4 karena sesuai keputusan bersama sejumlah instansi pada masa itu kendaraan angkutan akan menghentikan operasi sementara.
 
Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Impor Jateng Rio Rianto mengatakan sejumlah industri khususnya yang berada di wilayah Pantura mengalami gangguan pengangkutan logistik namun bisa diatasi melalui pengalihan jalur.
 
“Ada laporan keterlambatan pengiriman maupun penerimaan barang, tetapi sejauh ini bisa diantisipasi dengan menekan pengiriman barang dan melanjutkan aktivitas melalui jalur alternatif lintas selatan,” jelasnya.
 
Selain itu, Rio menambahkan, menghadapi masa lebaran pengusaha pada umumnya telah menggenjot distribusi barang sebulan sebelumnya dengan harapan H-7 penyaluran barang telah selesai.

Barang industri yang tertahan pendistribusiannya mencakup sejumlah komoditas seperti produk garmen, makanan olahan, alat listrik, dan produk pabrikan lainnya.  
 
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta masyarakat pemudik dan kalangan pengusaha menyikapi kerusakan jembatan Comal dengan bijaksana dan mencari alternatif jalur sehingga aktivitas tidak tersendat.
 
“Perbaikan jembatan darurat terus dipercepat agar bisa dimanfaatkan pemudik. Progress pembangunannya terus dipantau targetnya H-4 diharapkan selesai. Untuk truk berat diarahkan ke jalur Selatan.”
 
Saat ini Pemprov Jateng mengupayakan tiga jalur alternatif untuk melintasi jalur Pantura wilayah Pemalang dan Pekalongan setelah jembatan Comal.
 
Ketiga jalur itu meliputi lintas Comal melalui Bodeh, Kesesi ke Pekalongan, lintas Pemalang melalui Purbalingga, Kalibening (Banjarnegara) ke Pekalongan, dan jalur tengah dari Pemalang, Wonosobo, Temanggung, ke Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper