Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROPER 2014: Jumlah Perusahaan Hitam Berkurang Drastis

Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan berdasarkan evaluasi ketaatan, peserta yang mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) 2014 sebanyak 1.911 perusahaan.
/Antara
/Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan berdasarkan evaluasi ketaatan, peserta yang mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) 2014 sebanyak 1.911 perusahaan, terdiri dari 732 dari sektor manufaktur prasarana jasa, 413 dari pertambangan energi dan minyak, serta 761 dari sektor agrobisnis.

Balthasar Kambuaya, Menteri Lingkungan Hidup, mengatakan keberadaan Proper sangat penting bagi perkembangan bisnis perusahaan terlebih lagi membantu mempercepat upaya pemerintah menekan emisi gas rumah kaca yang pada 2020 ditargetkan mencapai 26%.

“Dari tahun ke tahun jumlah peserta terus meningkat, tingkat ketaatan perusahaan juga menunjukan nilai yang positif. Ini memperlihatkan Proper efektif dalam upaya menghadapi perubahan iklim,” tuturnya saat menghadiri The 5th Assesment Report IPCC Outreach Event di Jakarta, Jumat (11/7/2014).

Peserta yang mengikuti Proper tiap tahun diminta untuk terus meningkatkan kinerjanya agar penilaiannya dapat meningkat. Menurutnya pada Proper 2012 perusahaan yang mendapat nilai hitam sebanyak 79 perusahaan, tetapi pada ajang berikutnya menyusut menjadi 17 perusahaan saja.

Hal ini, menurutnya, tidak hanya akibat takutnya mereka akan penilaian yang buruk tetapi juga karena perusahaan sadar dan memperbaiki pengelolaan limbahnya.

Lewat 8 sub-penilaian, mulai dari sistem manajemen lingkungan, efesiensi energi, penurunan emisi, hingga pengembangan masyarakat lewat berbagai inovasi masyarakat akan diperlihatkan perusahaan mana saja yang peka terhadap kelestarian lingkungan.

“Sanksinya tegas, pidana. Tetapi bukan itu tujuannya, kami tidak ingin represif. Kami mengajak perusahaan untuk melestarikan alam lewat penilaian seperti ini, secara tidak langsung akan menguntungkan banyak pihak,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper