Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo berharap pemerintah saat ini bisa menjaga volume BBM bersubsidi yang ditetapkan APBNP 2014 sebanyak 46 juta KL agar tidak menimbulkan laju inflasi.
“Perlu ada komitmen untuk menjaga bbm bersubsidi 46 juta kilo liter. Kami melihat, mungkin itu susah sekali tapi bisa,” ujarnya, Kamis (10/7/2014).
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan realisasi BBM subsidi hingga April mencapai 15 juta kl atau meningkat dibandingkan realisasi periode sama 2012 dan 2013 yang hanya 13,1 juta kl dan 14,8 juta kl.
Pada tahun-tahun sebelumnya, lanjut Agus, jika menjelang November volume bbm bersubsidinya kurang, pemerintah bisa mengajukan tambahan volume ke DPR.
Namun, tahun ini tidak bisa lagi setelah DPR menolak mencantumkan kembali pasal 14 ayat (13) dan (14) dalam UU APBN Perubahan 2014.
Pemerintah, lanjutnya, mau tidak mau harus menjaga konsumsi BBM agar tidak jebol dari kuota 46 juta kiloliter tahun ini.
“Konsekuensi tidak boleh menambah volume, tentu ada pengurangan subdisi. Nah, kalau pengurangan subdisi nanti akan memberi dampak pada inflasi," tandasnya.