Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perumahan Rakyat menyalurkan kredit pemilikan rumah dengan skim fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPR-FLPP) ke seluruh daerah di Indonesia. Namun, ada lima daerah yang menyerap fasilitas ini dengan jumlah terbanyak.
Direktur Utama Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU PPP) Kemenpera Budi Hartono mengatakan program penyaluran KPR-FLPP diserap oleh daerah-daerah diluar Jabodetabek.
“Kelima daerah itu adalah Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Jawa Tengah,” katanya saat ditemui Bisnis, Senin (7/7/2014).
Budi menambahkan jumlah penyaluran dana KPR-FLPP terbanyak diserap oleh Jawa barat dengan jumlah 120.000 unit. Jumlah ini disusul oleh Banten sebanyak 33.000 unit, Jawa Timur 23.000 unit, Kalimantan selatan 18.000 unit dan Jawa Tengah 18.000 unit.
Tahun ini Kemenpera mengalokasikan dana FLPP sebesar Rp4,49 triliun yang dapat membiayai penyaluran KPR FLPP sebanyak 57.792 unit rumah.
Namun dana tersebut diklaim telah habis dan sedang dikoordinasikan untuk penambahan dana.
“Kami sedang koordinasi dengan bagian keuangan untuk menambah Rp5,7 triliun dari anggaran APBN-P,” ujarnya.
Jadi, tambah Budi, dana FLPP akan terkumpul Rp9,7 triliun untuk membiayai 308.570 unit rumah. Selain itu, untuk menambah asupan dana, kemenpera mengadakan sosialiasi dan promosi KPR-FLPP ke beberapa kota di Indonesia
Kota sasaran tersebut antara lain Medan, Palembang, Pontianak, Banjarmasin dan Makasar.
“ Kami akan lakukan sosialisasi di bulan Agustus dan September dengan keikutsertaan beberapa pengembang,” ujarnya.
Pemerintah akan terus mendorong penyaluran kredit tersebut guna membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam memiliki rumah dengan angsuran tetap dan murah selama masa tenor KPR
Seperti diketahui, KPR-FLPP memungkinkan MBR memiliki rumah tapak (landed house) maupun rumah susun milik (rusunami) dengan angsuran ringan dengan suku bunga fixed 7,25%.