Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Mohamad S. Hidayat mendorong para pelaku usaha meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia, terutama saat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015.
"Pelaku usaha diharapkan dapat meningkatkan daya saing agar produk-produk Indonesia tidak hanya laku di pasar dalam negeri namun juga di pasar ASEAN," ujar Hidayat dalam acara silaturahmi di Gedung Kementerian Perindustrian Jakarta, Senin (7/7/2014).
Hidayat mengemukakan pihaknya mengharapkan kerja sama antara Kementerian Perindustrian dengan Kadin, asosiasi, atau lembaga-lembaga lainnya dapat ditingkatkan, dengan tujuan memperkokoh kekuatan daya saing dalam rangka menghadapi pasar ASEAN.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan Indonesia masih harus mengejar ketertinggalan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Meskipun sudah tergolong baik, tapi dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia, skor Indonesia masih ada di bawah. Tapi memang skor kita jauh lebih tinggi dibandingkan Vietnam, Kamboja dan Laos," kata Chairul.
Berdasarkan data yang didapat dari Kementerian Perindustrian, industri pengolahan non-migas hingga Triwulan I pada tahun 2014, mengalami pertumbuhan hingga 5,56%, atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,21%.
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Indonesia pada Mei 2014 mencapai US$14,83 miliar atau mengalami peningkatan 3,73% dibandingkan pada April 2014 sebesar US$14,30 miliar.
Peningkatan ekspor tersebut disebabkan oleh meningkatnya ekspor non-migas seperti alas kaki, produk kimia dan kertas serta karton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel