Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Peminat, Blok Kampar Bakal Ditender

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengkaji kemungkinan untuk menender Blok Kampar, karena banyaknya perusahaan minyak dan gas bumi (migas) yang berminat mengelolanya.

Bisnis.com, PEKANBARU—Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengkaji kemungkinan untuk menender Blok Kampar, karena banyaknya perusahaan minyak dan gas bumi (migas) yang berminat mengelolanya.

Saleh Abdurrahman, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian ESDM, mengatakan pemerintah masih mengkaji siapa yang akan mengelola blok migas yang ada di Riau tersebut. Pasalnya, saat ini ada beberapa perusahaan migas yang menyatakan niatnya mengelola Blok Kampar. 

“Kami masih mengevaluasi, kalau peminat blok itu banyak dan mereka serius maka penunjukan pengelolaannya bisa melalui proses tender,” katanya saat dihubungi di Pekanbaru, Minggu (6/7/2014).

Saleh menuturkan pemerintah juga akan menilai daerah melalui badan usaha milik daerah (BUMD) yang ingin mengelola Blok Kampar, jika memiliki kemampuan keuangan dan teknologi untuk memproduksi minyak di wilayah kerja itu.

Menurutnya, BUMD biasanya bekerja sama dengan kontraktor lain yang mengelola blok tersebut, sehingga mendapat keuntungan dari kegiatan produksi migas yang dilakukan di daerahnya.

Blok Kampar sendiri merupakan wilayah kerja terbuka setelah PT Medco E&P Indonesia mengembalikan blok tersebut kepada pemerintah. Pemerintah pun terus menawarkan pengelolaan blok migas itu kepada investor melalui kerja sama maupun tender terbuka.

Kontrak area kerja Kampar ditandatangani pada 5 Juli 1993 dan berlaku efektif pada 28 November 1993, dengan masa kontrak 20 tahun.

Pada saat itu, penandatanganan kontrak dilakukan oleh PT Stanvac Indonesia dan kemudian diambilalih oleh PT Expans Nusantara yang saat ini menjadi Medco E&P Indonesia pada 1995.

Sejak November tahun lalu, Medco ditunjuk pemerintah sebagai pengelola sementara blok tersebut untuk menjaga produksinya selama enam bulan.

Akan tetapi, hingga kini pemerintah belum menetapkan siapa yang akan memproduksi potensi minyak di blok tersebut, meskipun masa kerja penunjukkan Medco telah habis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper