Bisnis.com, JAKARTA- Pengusaha tekstil memperkirakan impor pakaian jadi tahun ini bisa naik 50% dibandingkan dengan tahun lalu.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan kenaikan tarif listrik untuk golongan pelanggan industri menengah I-3 (terbuka dan tertutup) dan industri besar I-4 juga membuat impor pakaian jadi akan melonjak drastis.
Hal ini disebabkan oleh industri dalam negeri yang sudah tak kompetitif lagi melakukan kegiatan produksi.
“Kenaikan listrik itu membuat industri dalam negeri menaikkan harga 15%-20%. Kalau kata pedagang di pasar Tanah Abang, lebih baik impor,” kata Ade di Jakarta, Senin (30/6/2014).
Dia memperkirakan ada kenaikan sekitar 50% tahun ini. Hal ini didukung dengan adanya kegiatan pemilu yang juga meningkatkan impor pakaian jadi.
Selain impor pakaian jadi secara legal, kata Ade, saat ini impor ilegal juga kian marak. Menurutnya, impor pakaian jadi ilegal itu bisa dirasakan tetapi sulit dibuktikan
“Terus bertambah yang pasti setiap tahunnya. Terus barang KW juga banyak impornya, asal tahu saja, 80% masyarakat Indonesia suka barang KW.”